Mencetak Generasi Berbudi Pekerti Luhur

(26/1) Tepat pada hari kamis, Konco Penawangan menjalankan salah satu program multidisiplin nya, yakni Training Motivasi. Program yang berorientasi pada pilar pendidikan ini bertujuan untuk memberikan asupan motivasi kepada siswa/i melalui cara hypnotherapy atau sebuah hipnotis yang dapat membantu seseorang menemukan masalahnya dengan melibatkan emosi dan psikologinya.

Acara yang diadakan di Gedung Lab SMP Satu atap itu dihadiri oleh seluruh siswa/i SMP kelas 9, Pengajar SMP Satu Atap, serta orang tua murid. Acara yang berdurasi kurang lebih 5 jam itu memiliki 3 sesi. Sesi pertama yaitu penyatuan gelombang pikiran siswa/i. Dalam sesi ini, Pak Subur selaku therapist mencoba menggali masalah-masalah yang terdapat pada siswa/i, seperti merokok dan menonton film porno. ‘Merokok dan menonton film porno adalah hal mudah yang dapat dilakukan, tetapi memberikan dampak yang sangat buruk bagi pikiran anak-anak,’ ujar Pak Subur, pendiri The Winner Institute. Dari sesi ini terdapat pengakuan bahwa 100% siswa/i yang hadir saat itu pernah menonton film porno dan 60% pernah merokok. Kejuruan yang dilakukan dihadapan ibu atau bapak mereka sangat diharapakan menjadi pilar pertama dan utama bagi perubahan mereka.

Setelah sesi pertama selesai, kegiatan selanjutnya yaitu sesi konsentrasi. Pada sesi ini, siswa/i diberikan sugesti mengenai perjuangan orang tua mereka dalam membesarkan dan mendidik mereka, juga harapan yang disemogakan untuk mereka. Terlihat banyak dari siswa/i yang merasa sendu dan menitikan air mata saat sesi ini berlangsung. Yoga, salah satu siswa kelas 9 mengatakan bahwa ia menyesal telah melakukan banyak kesalahan kepada orang tuanya dan berjanji akan memperbaiki diri dan berusaha untuk membahagiakan orang tuanya.

Usai sesi ke-dua, maka kegiatan masuk pada sesi ke-tiga yaitu permintaan maaf seorang anak kepada orang tua dan gurunya. Orang tua dipersilakan untuk maju dan kemudian dihampiri oleh anaknya untuk meminta maaf, memeluk dan mencium kaki orang tuanya. Sesi ini merupakan sesi terakir dari kegiatan Training Motivasi. ‘Terima kasih kepada teman-teman KKN yang sudah menyelenggarakan acara ini, semoga apa yang telah kalian lakukan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi siswa/i desa Penawangan,’ ujar bu Yuni saat memberikan salam penutup.

Tidak berhenti disitu saja, pada minggu ini, tepatnya pada tanggal 24 Januari, Konco Penawangan bersama dengan remaja desa berdiskusi mengenai potensi desa yang dapat memajukan perekonomian warga. Beberapa diantaranya yaitu dengan lebih memaksimalkan hasil hutan; kayu jati. Salah satu inovasi yang ditawarkan oleh konco Penawangan adalah pembuatan wall-shelf dan floating-shelf. Selain itu, Konco Penawangan dan remaja desa juga sudah mulai mengkonsep lebih jauh perihal gardu pandang yang akan menjadi salah satu destinasi wisata desa Penawangan. Mereka juga sudah mulai mencari bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat gardu pandang tersebut.

Pada minggu ke-2 ini pula salah satu Konco Penawangan sudah berhasil menemukan formula Nata de Cassava. ‘Enak mas Nata de Cassava nya. Nanti ibu diajari cara membuatnya ya,’ ungkap Ibu kades Penawangan saat mencicipinya. Brian Yudo, pemilik ide program ini, mengatakan bahwa limbah ketela yang jarang terpikirkan untuk dimanfaatkan memiliki potensi ekonomi. ‘Selain tidak memerlukan biaya banyak dalam proses pembuatan, Nata de Cassava juga mudah untuk dibuat,’ ujar Brian. Ia berharap kelak bisa memberikan formula ini kepada warga sehingga dapat menambah jenis UMKM desa dan memajukan perekonomian desa.