WFH Bikin Bosan? Yuk, Manfaatkan Potensi Alam Bersama Mahasiswa KKN Undip
Kota Cirebon (2/8) – Melimpahnya keanekaragaman sumber daya alam di sekitar kita, seringkali membuat kita tidak menyadari bahwa setiap sumber daya alam tersebut memiliki manfaatnya masing-masing. Tidak hanya sumber daya alam hayati seperti tanaman, tetapi sumber daya alam non-hayati seperti tanah, ternyata bermanfaat juga, lho!
Diantara berbagai jenis tanaman, lidah buaya dan daun sirih dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer. Lidah buaya dapat berfungsi sebagai pelembab alami serta dapat dikombinasikan dengan alkohol yang dapat membunuh bakteri. Sedangkan daun sirih juga memiliki kandungan serupa yang dapat digunakan untuk membunuh bakteri. Namun, daun sirih dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang memiliki alergi atau iritasi terhadap penggunaan alkohol.
Pelaksanaan pembuatan kedua jenis hand sanitizer tersebut telah berlangsung di RW 15 Kelurahan Kalijaga, Kota Cirebon. Pembuatan kedua jenis hand sanitizer tersebut disambut oleh antusiasme warga setempat. Selain karena biaya pembuatan yang murah, bahan-bahan yang digunakan juga sangat mudah dijumpai di sekitar rumah warga. Bahan-bahan yang digunakan yaitu lidah buaya, alkohol 70%, dan daun sirih. Sedangkan alat yang digunakan yaitu sendok, mangkok, blender, saringan, gelas ukur dan botol spray plastik untuk menampung hand sanitizer yang sudah jadi.

Selain tanaman, ternyata tanah juga bisa dimanfaatkan, lho! Tanah dapat dijadikan sebagai media pembuatan kompos. Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kompos di lahan sekitar rumah yaitu sampah organik seperti daun-daun kering, sisa sayuran, kulit buah, kotoran ternak, molase dan EM4. Selain itu jangan lupa menyiapkan lubang galian di tanah untuk menampung sampah-sampah organik.
Pembuatan kompos juga telah dilakukan bersama remaja-remaja di RW 15 Kelurahan Kalijaga, Kota Cirebon. Namun karena proses pembusukan yang membutuhkan waktu lama, kompos saat ini masih dalam proses pemantauan dan pengecekan. Pengecekan kompos dilakukan dengan mengaduk sampah yang telah ditimbun agar dekomposisi terjadi secara merata, sehingga kompos dapat segera dipakai. Dengan membuat kompos secara mandiri, kita tidak perlu lagi membeli pupuk di toko toko pertanian. Lebih hemat bukan?

Penulis: Nurullita Prahasti
Fakultas Sains dan Matematika