MAHASISWA KKN UNDIP AJAK WARGA TINGKATKAN KREATIVITAS USAHA PENGOLAHAN NUGGET LELE (NULE) DI ERA NEW NORMAL

Sumber : Naiscy (mahasiswi KKN Tim II 2020 Universitas Diponegoro)

Simpang Pesak, Kab. Belitung Timur (01/08). Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tim II Universitas Diponegoro telah memasuki minggu ke empat. Naiscy telah menjalankan program KKN, yakni usaha “NULE (Nugget Lele) Yummy”. Program itu dilatarbelakangi kurangnya pengetahuan warga desa Simpang Pesak, dalam memenuhi kebutuhan pokok makan hasil pengolahan perikanan dan pemasarannya di masa new normal. . Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Naiscy sebagai mahasiswi untuk menarik minat warga agar lebih berkreativitas dalam pengolahan hasil perikanan dan pemasaran produk dengan kemasan yang lebih menarik. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan pembuatan produk ikan lele secara seksama dan mudah di pahami cara pembuatannya. Program NULE Yummy bertujuan supaya masyarakat dapat berkreativitas dalam pengolahan hasil perikanan sehingga adanya usaha secara mandiri yang berkelanjutan di mana produk ikan lele akan dipasarkan dengan kemasan yang lebih menarik dan ekonomis. Sebelumnya, pada Rabu (22/07) Naiscy telah melaksanakan workshop dan pelatihan pembuatan nugget dari ikan lele. Pelatihan ini diikuti oleh tetangga-tetangga yang dekat dengan rumah Naiscy sebanyak 12 orang yang dibagi dalam 2 kelompok. Bahan maupun peralatan pendukung dalam pelatihan tersebut dipersiapkan Naiscy Kegiatan itu disambut baik oleh warga Desa Simpang Pesak dan berjalan dengan lancar serta menggunakan protokol kesehatan yaitu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Pelaksanaan program KKN bernama usaha NULE Yummy akan di monitoring perkembangan pemasaran produk berupa tingkat orderan (pesanan) konsumen dan tingkat kepuasan konsumen. Pemasaran usaha ini dilakukan secara online di media sosial facebook dan instragram serta secara offline. Pada minggu pertama perjualan usaha NULE (Nugget Lele) Yummy ini sudah menarik minat konsumen untuk membeli dengan jumlah yang cukup banyak. Hal ini dikarenakan bahan nugget yang menggunakan bahan dari ikan lele jarang di gunakan dan memiliki rasa yang khas sehingga memiliki ketertarikan tersendiri bagi konsumen. Pemasaran nugget ini akan dilakukan terus-menerus sehingga akan meningkatkan finansial dan kreativitas warga Desa Simpang Pesak dalam memodifikasi suatu bahan makanan menjadi produk yang memiliki nilai yang ekonomis.
Penulis: Nasicy
Editor: Fajrul Falah