Mahasiswa Undip Sulap Pekarangan Rumah Warga Jadi Lahan Pertanian Modern Minimalis Tanpa Olah Tanah. Kok Bisa?

Dialog dengan Kepala Seksi Kerjasama BPTP Provinsi Banten

Desa Pelawad, Ciruas, Kab.Serang (18/07) Terhitung sejak tanggal 5 Juli 2020 lalu, Mahasiswa KKN UNDIP TIM II saat ini sedang menjalankan serangkaian kegiatan guna merealisasikan salah satu program kerjanya, yaitu “Pengenalan Teknik Budidaya Tanaman Hidroponik dan Ventrikultur Demi Menarik Minat Warga Bercocok Tanam di Era Pandemi”. Program ini diciptakan dengan tujuan agar warga Desa Pelawad mampu bangkit kembali dan bertahan dari dampak pandemi virus corona ini demi mencukupi kehidupan sehari-hari mereka terutama dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan kebutuhan pangan. Masalah ambruknya pendapatan warga ini terjadi banyak sekali hampir di setiap Kepala Keluarga yang statusnya “dirumahkan” dari tempat mereka bekerja karena desakan kebijakan pemerintah untuk mencegah dampak persebaran covid-19. Hal tersebut memberikan efek domino juga terhadap pemenuhan pangan dan kebutuhan lainnya sehingga kondisi ini menjauhkan warga desa dari kesejahteraan. Namun, dibalik masalah tersebut, terdapat beberapa potensi yang bisa dikembangkan oleh warga desa disini, diantaranya adalah ketersediaannya lahan pekarangan rumah warga yang cukup luas dan juga adanya basic ilmu pertanian yang mereka punya selama bekerja sebagai petani buruh.

Dalam upaya merealisasikan program ini, Mahasiswa UNDIP perlu mendapatkan data dan informasi dari beberapa pihak seperti dari kepala desa, kepala RT dan RW, dan warga sekitar tentang kondisi dan masalah yang sedang dihadapi oleh warga saat ini. Serta melakukan kegiatan survey secara mandiri ke sekitar lokasi untuk melihat keadaan sosio-geografi, dan penentuan lokasi kegiatan KKN yang strategis. Perangkat desa pun menyambut dengan baik program ini dan meminta agar segera dipersiapkan. Untuk itu, di minggu ke-2 ini, dilakukan serangkaian kegiatan dimulai dari mempersiapkan alat dan bahan untuk instalasinya, membeli satu set perlengkapan pennyemaian biji sebelum dipindahkan ke media tanam sesungguhnya, menyusun modul atau buku panduan yang kontennya berisi penjabaran teknik budidaya hidroponik serta rincian alat dan bahan yang dibutuhkan berikut cara pembuatnnya. Agar program ini dapat memberikan impact yang lebih besar kepada warga, Mahasiswa UNDIP berencana mengadakan kerjasama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) desa pelawad sebagai penggiat hidroponik dan Bertemu dengan Kepala Seksi Kerjasama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Banten agar bersedia memberikan bantuan berupa pembinaan dan pemberian biji dari beberapa jenis sayuran kepada warga sehingga program ini dapat terus berlanjut dan dilakukan oleh warga secara mandiri di kemudian hari.

prototype Instalasi Hidroponik yang nanti akan ditunjukkan kepada warga

Rencana yang akan dilakukan selanjutnya adalah mulai melakukan pembuatan instalasi alat hidroponik metode Deep Flow Technique (DFT) yang kemudian akan diperlihatkan kepada warga, lalu ada pula metode wick yang nanti akan diperagakan secara langsung kepada warga dan bisa diaplikasikan langsung bagi yang berminat baik itu hanya sebagai penyaluran hobi atau pun bisa sebagai peluang usaha untuk menjual hasil tani yang didapatkan. Teknik bertani seperti ini dinilai sangat efektif karena mampu menghemat tenaga, waktu, dan biaya, serta meminimalisir gagal panen juga memiliki nilai jual yang tinggi karena produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang bagus. Dengan tercapainya segala rencanya yang telah disusun dari awal keberjalanan KKN ini, diharapkan program pemberdayaan warga ini dapat meringankan segala masalah terkait dari segi pemenuhan pendapatan dan juga kebutuhan pangan pada setiap kepala keluarga di sekitar lokasi tersebut dengan cara mengelolanya secara mandiri atas apa yang telah diberikan dan mengembangkannya secara bertahap sehingga usaha yang dijalankan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi kemajuan desa.

Penulis : Priyanda Hadi Pratama / FSM UNDIP

Editor  : Dr. Ana Silviana, S.H., M.Hum