Bukan dengan Hipnotis! Mahasiswa KKN UNDIP Beritahu Cara Merebahkan Sapi untuk Mempermudah Proses Kurban
Cibitung, Kab. Bekasi (2/8/2020) – Program KKN Universitas Diponegoro Tim II Tahun 2020 dilaksanakan sesuai dengan tempat tinggal masing-masing mahasiswa. Program KKN dilaksanakan secara mandiri dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Salah satunya yaitu program yang dilaksanakan oleh Muhammad Rezha Nur Firdauzhi mahasiswa program studi S1 Peternakan Universitas Diponegoro dengan tema Pendampingan Kurban. Program tersebut dilaksanakan di Masjid Al – Hidayah Gramapuri Tamansari, Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Program Pendampingan Kurban ini bertujuan untuk mengenalkan cara perobohan sapi untuk mempermudah proses penyembelihan hewan kurban terutama sapi. Ada 2 teknik perobohan sapi yang diperkenalkan dalam program ini, yaitu teknik Burley dan rope squeeze. Teknik tersebut dipilih agar lebih mudah dalam proses perobohan hewan kurban, memperhatikan kesejahteraan hewan (animal welfare), meminimalisir cidera pada hewan kurban, serta meminimalisir kemungkinan stress pada hewan ternak sehingga daging yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
Teknik Burley ditemukan oleh Dr. DR Burley dari Georgia, kelebihan dari teknik ini yaitu tidak perlu mengikat tali di sekitar tanduk atau leher, tidak menekan thoraks (bagian tubuh yang membentang dari leher hingga diafragma) sehingga tidak mengganggu kerja jantung dan paru-paru, tidak membahayakan alat kelamin serta kedua kaki belakang dapat diikat dengan ujung tali. Langkah-langkah teknik perobohan Burley yaitu tali dari bagian leher diikatkan ke ring pada tempat penyembelihan (bisa juga diikatkan ke pohon) kemudian ambil bagian tengah tali lain dengan panjang ±15m dan letakkan pada bagian tepat diatas pundak. Selanjutnya kedua ujung tali dilewatkan di antara kaki depan dan disilangkan di bagian punggung. Setelah itu tali diturunkan kembali dan dimasukkan pada bagian dalam kaki belakang. Jika kedua tali ditarik maka sapi akan roboh dengan sendirinya dan arah jatuhnya sapi dapat disesuaikan dengan keinginan operator.
Teknik kedua yaitu teknik rope squeeze. Kelebihan teknik ini yaitu lebih efektif, lebih cepat serta tidak menimbulkan cedera bagi sapi maupun orang yang melakukan perobohan. Langkah melakukan teknik ini diawali dengan mengikat tali yang terhubung ke leher sapi pada ring di tempat penyembelihan/ kemudian ambil tali lain untuk membuat ikatan yang melewati bagian depan pundak. Setelah itu tarik tali dari bagian samping tubuh, lalu buat ikatan melingkar pada bagian belakang pundak sampai bagian belakang kaki depan. Lakukan lagi ikatan tersebut pada bagian antara punggung dan bagian depan kaki belakang. Jika tali ditarik maka sapi akan roboh dengan sendirinya.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari panitia kurban masjid Al – Hidayah Gramapuri Tamansari, Cibitung, kabupaten bekasi. Panitia kurban masjid Al – Hidayah lebih menyukai teknik Burley dengan alasan dapat digunakan pada sapi yang kurang jinak juga. “Program ini sangat bagus karena kita dapat menerapkan teknik yang aman untuk sapi juga” ujar ketua Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) masjid Al -Hidayah bapak Edy Kusnadi.