KKN UNDIP Ajari Kemandirian Pangan Di Perkotaan
Hamdan, Medan Maimun (18/7) – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, Elias Martin Silalahi (21), melakukan suatu program kegiatan Bercocok Tanam Sayur Mayur di Lahan Sempit Lingkungan III, Hamdan, Medan Maimun, Medan. Kegiatan bercocok tanam ini dilakukan dengan menanam bibit tanaman Kangkung menggunakan metode hidroponik.
Bercocok tanam dengan metode Hidroponik digunakan mengingat Linkungan III merupakan daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi serta lingkungan yang terdiri dari jalan sempit dan gang. Sehingga masyarakat tidak memiliki lahan yang cukup untuk bercocok tanam secara konvensional. Metode hidroponik memungkinkan penggunaan yang sempit seperti vertical garden dan memanfaatkan barang bekas yang tak terpakai seperti botol air mineral bekas, styrofoam buah bekas, dan banyak barang bekas yang dapat dijadikan wadah untuk bercocok tanam
Kegiatan ini dilakukan dengan mengedukasi anak-anak di Lingkungan III untuk bercocok tanam di teras rumah masing-masing sebagai salah satu kegiatan produktif selama masa pandemi COVID-19. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan pentingnya ketahanan pangan keluarga sejak dini terkhusus di situasi saat ini.
Kegiatan ini terdiri dari 4 tahapan yaitu pembibitan, pemindahan bibit, pengecekan rutin, dan pemanenan. Tahap pertama, dimulai pada hari sabtu 18 Juli 2018 jam 14.00, dengan peserta kegiatan anak-anak di Lingkungan III dikumpulkan di suatu ruang terbuka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan pembagian masker. Setelah itu, anak-anak diberikan benih untuk di tanam di wadah gelas bekas air mineral dengan media tisu yang sudah dibasahi. Seminggu kemudian dilakukan tahap kedua, yaitu pemindahan benih yang sudah tumbuh menjadi bibit ke media tanam rockwool dalam botol bekas air mineral 1,5 liter yang telah diisi dengan campuran air dan nutrisi (vitamin AB-mix).
Selanjutnya, setelah 9 hari saya mendatangi rumah anak-anak untuk melakukan pengecekan tanaman, dimana pada tahap ini jika air dalam wadah telah habis dapat diisi kembali serta bila terdapat tanaman yang layu dapat diganti dengan bibit baru yang telah saya siapkan sebelumnya. Tahap terakhir adalah tahap yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak yaitu proses pemanenan sayuran Kangkung setelah hampir sebulan.
Kegiatan ini mendapat respon yang baik dari anak-anak dan orang tua mereka, karena keseharian anak-anak lingkungan III hanya menghabiskan waktunya bermain game di Gadgetnya masing-masing. Untuk mengajak anak-anak untuk produktif kegiatan ini merupakan cara yang positif karena manfaat yang didapatkan. Kegiatan ini diharapkan mampu melatih kreativitas dan pengetahuan anak-anak mengenai ketahanan pangan serta bercocok tanam.
Dosen Pembimbing : Nurhadi Bashit S.T., M.Eng.
Mahasiswa : Elias Martin Silalahi
NIM : 14010117130047
Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Politik (FISIP)