*Bahaya Sampah Plastik Sampai Ke Laut, Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Warga Kurangi Penggunaan Plastik di Lingkungan RT 7 RW 2, Desa Pekalongan, Batealit, Jepara

Gambar 1. Sosialisasi bahaya sampah plastik bagi ekosistem laut kepada warga

Jepara (3/8) – Mahasiswa KKN Undip melaksanakan program KKN tentang bahaya sampah plastik bagi ekosistem laut.  Sampah plastik saat ini telah menjadi masalah di hampir seluruh negara di dunia. Akhir – akhir ini sampah plastik juga sering dibicarakan dan dikampanyekan sebagai upaya menyadarkan masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik. Indonesia salah satu negara yang terdampak sampah plastik, bahkan Indonesia pada tahun 2010 menjadi negara penghasil sampah plastik terbesar ke – 2 di dunia. Hal ini bukan tanpa alasan. Masyarakat masih sering menggunakan plastik dibandingkan barang ramah lingkungan. Sampah plastik tidak hanya berdampak buruk bagi manusia, namun juga bagi ekosistem laut. Oleh karena itu program ini dilakukan sebagai upaya mengenalkan masyarakat mengenai bahaya sampah plastik bagi ekosistem laut dan cara pencegahannya.

Program ini dilaksanakan oleh Rahmayani Kurnia Ain dari jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Program dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada ibu dan anak – anak di lingkungan RT 7 RW 2 Desa Pekalongan terkait bahaya sampah plastik bagi ekosistem laut. Sebelum melakuka sosialisasi dilakukan penyebaran kuesioner untuk mengatahui seberapa tahu warga terkait program yang akan dilaksanakan. Terdapat 32 responden dari 70 target total responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa 34% responden tidak mengetahui bagaimana Indonesia turut menyumbang produksi sampah plastik dunia. Namun > 80% responden sadar aktivitas – aktivitas apa saja yang dapat dilkukan untuk mengurangi sampah plastik.

Sosialisasi dilakukan dengan membuat poster berisi informasi terkait pertumbuhan produksi sampah plastik dari tahun 1950 – 2015 yang semakin meningkat. Poster juga berisi apa saja bahaya sampah plastik bagi ekosistem laut seperti : terganggunya nutrient sebagai sumber makanan, keseimbangan ekosistem terganggu, kematian biota laut dan burung laut, sampai dapat mengganggu kesehatan manusia. Selain itu sosialisasi juga dilakukan dengan menambahkan informasi nyata dari pengalaman praktikum bahwa sampah plastik yang masuk ke laut tidak hilang begitu saja, namun berpindah ke tempat lain dikarenakan terbawa arus. Sampah plastik juga dapat terdegradasi menjadi mikroplastik yang saat ini tengah hangat dibicarakan. Bahkan kolom air yang tidak terdapat sampah plastik berukuran besar ditemukan mikroplastik di beberapa perairan seperti perairan semarang. Dengan menggunakan data yang ada diharapkan warga RT 7 RW 2 dapat memahami bagaimana sampah plastik sangat berbahaya bagi ekosistem laut. Poster selanjutnya berisi upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Sosialisasi dilakukan secara daring melalui aplikasi whatsapp group, dan juga mengambil beberapa sampel rumah warga. Selain sosialisasi juga dilakukan kegiatan lain seperti membuat kerajinan dari bahan plastik misalnya bunga. Hal ini untuk menumbuhkan kreativitas ibu – ibu mengurangi sampah plastik yang ada di rumah dan mengisi waktu bersama keluarga selama pandemi Covid – 19. Pembuatan bunga dari plastik bekas ini dilakukan sebagai upaya pemanfaatan sampah dan upaya menerapkan prinsip 3R (reuse, reduce, recycle) di rumah.

Gambar 2. Alat dan bahan pembuatan bunga dari plastik bekas
Gambar 3. Proses pembuatan bunga plastik
Gambar 4. Hasil pembuatan bunga plastik

Hasil sosialisasi kepada ibu – ibu mengenai bahaya sampah plastik bagi ekosistem laut dan cara mudah mengurangi sampah plastik ini, diharapkan dapat menjadi budaya masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik dan pemanfaatan sampah plastik di lingkungan sekitar, serta membuka pikiran masyarakat bagaimana beberapa aktivitas manusia dapat merugikan lingkungan bahkan manusia itu sendiri.  Selain itu program ini juga bertujuan untuk membentuk masyarakat peduli lingkungan terutama ekosistem laut di Jepara, karena menjaga kelestarian laut adalah kewajiban bersama.

Oleh : Rahmayani Kurnia Ain – Ilmu Kelautan, FPIK

Dosen Pembimbing Lapangan : Ir. Hemin Werdiningsih, M. T.

Referensi

Jambeck, J. R., R. Geyer, C. Wilcox, T. R. Sieger, M. Perryman, A. Andrady, R. Narayan, and K. L. Law. Plastic Waste Inputs from Land into The Ocean. Sciencemag., 347: 768 – 771.

https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190911170354-284-429611/cara-mudah-kurangi-sampah-plastik-di-kehidupan-sehari-hari