Mengoptimalkan Masyarakat melalui Kegiatan Urban Farming, Bantu Pemerintah Wujudkan Kemandirian dan Ketahanan Pangan.

Semarang (3/8/2020)— Pandemi Covid-19 tidak hanya berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat, namun ikut mempengaruhi keadaan ketahanan pangan Indonesia. Hal ini tentu dapat dipahami bahwa disaat pandemi  ketersediaan kebutuhan primer membutuhkan perhatian besar. Pandemi ditandai adanya celah bagi siapapun untuk bersama menyongsong mewujudkan kehidupan masyarakat lebih baik.

Pandemi menjadi titik balik bagi ibu-ibu PKK RT 09 untuk mengubah keterbatasan ruang menjadi pemanfaatan waktu luang dengan mengikuti pelatihan pemanfaatan pekarangan rumah. Safira Nurmalitasari (21) Mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis mengikuti kegiatan kuliah kerja nyata Tim II Universitas Diponegoro ikut serta memperdayakan masyarakat melalui pelatihan pemanfaatan pekarangan rumah melalui sistem aquaponik.

Pembuatan Video Pelatihan Pemanfaatan Pekarangan Sistem Aquaponik

Safira (21) mampu menjawab permasalahan disekitar lingkungan Perumahan Kini Jaya mengenai  masih sulitnya mewujudkan konsep bercocok tanam pada lahan terbatas. Tantangan ini menjawab krisis ruang terbuka hijau di perkotaan. Sehinga, konsep urban farming melalui sistem aquaponik, dapat membantu mengelola perkotaan yang nyaman dan sehat untuk dapat ditinggali.

Permintaan akan kebutuhan pangan yang meningkat di masa pandemi serta inflasi harga yang semakin meninggi, urban farming ini menjadi jawaban tepat untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan. Pelatihan ini membantu menambah pengetahuan tentang bagaimana melakukan urbang farming yang baik dan optimal sehingga tidak menimbulkan polusi suara, udara, hingga pemborosan air.

Pelatihan ini menawarkan pemanfaatan pekarangan sempit melalui sistem aquaponik yang mudah dan aplikatif. Melalui pemanfaatan bahan bekas seperti ember, busa, dan botol bekas mampu menjadi alternatif menanam yang aman untuk lingkungan dan mudah untuk dilakukan.

Pemanfaatan ember bekas untuk pembuatan sistem akuaponik

Sistem aquaponik hanya dapat dilakukan untuk tanaman sayur mayur yaitu sawi, kangkung, bayam, selada, dan lain-lain. Sistem akuaponik merupakan suatu pembaharuan cocok tanam menggunakan kotoran ikan untuk sumber nutrisi bagi tanaman.

Sistem akuaponik dipilih pertama, karena hanya dibutuhkan pertumbuhan tanaman tanpa harus memikirkan kadar nutrisi yang harus diberikan untuk tanaman. Kedua, cara pembuatan yang mudah yaitu hanya memanfaatkan barang bekas disekitar sehingga lebih hemat dalam biaya dan juga waktu. Ketiga, ikan yang digunakan sebagai media nutrisi juga dapat dibudidayakan untuk menjadi bisnis lain yang dapat membawa keuntungan.

Pembagian bibit tanaman secara door to door kepada ibu-ibu PKK RT 09

Melalui pelatihan pemanfaatan pekarangan rumah ( 27/7/2020) secara daring memperdayakan ibu-ibu PKK RT 09 Perumahan Kini Jaya untuk mewujudkan kemandirian pangan dan ketahanan pangan dengan menanam berbagai macam aneka sayur sehingga kualitas hidup di masa pandemi dan new normal semakin membaik. Secara tidak langsung, program ini membantu pemerintah dalam distribusi pangan sehingga mengurangi kelangkaan pangan yang tidak hanya dialami oleh Indonesia namun juga seluruh Indonesia.