Mahasiswa Undip Ajari Dampak Sampah Makanan terhadap Fenomena Perubahan Iklim
Tebet, DKI Jakarta (19/7) Aktivitas memasak makanan sendiri semakin meningkat dilakukan masyarakat di era pandemi COVID-19. Yakni dilakukan karena bertujuan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19, maupun untuk mengisi waktu luang yang ada karena masyarakat semakin banyak menghabiskan waktu di rumah. Dengan melakukan aktivitas memasak, sering tidak disadari masyarakat ikut menambah sampah yang tertimbun, yaitu sampah organik yang berasal dari makanan. Masyarakat di perkotaan, seperti daerah Tebet Barat, banyak yang langsung membuang sampah, dan belum menyadari sampah makanan menjadi salah satu penyebab fenomena perubahan iklim. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui ancaman kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh limbah sampah, khususnya sampah makanan. Padahal selain menjadi berbusuk dan berbau, sampah makanan ikut menjadi penyumbang terbesar gas emisi karbon dunia.
Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk memahami mengapa kegiatan mengolah sampah makanan itu penting dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan. Mahasiswa Undip membantu meningkatkan pemahaman tersebut melalui program KKN yang berjudul, ” Edukasi Tentang Perubahan Iklim dan Bagaimana Ikut Mengatasinya dengan Cara Mengolah Limbah Sampah Makanan Menjadi Kompos”. Kegiatan program ini dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya pada daerah Tebet Barat tentang dampak limbah sampah terhadap perubahan iklim, serta bagaimana cara mengatasinya dengan mengolahnya menjadi kompos, melalui modul/booklet dan video panduan. Kegiatan ini diawali dengan membagikan poster singkat kepada warga untuk menarik perhatian warga dan mencoba memberikan kesadaran kepada warga tentang isu yang diangkat. Setelah membagikan poster singkat, selanjutnya dilakukan praktik membuat kompos dari sampah makanan, lalu praktik tersebut didokumentasikan menjadi sebuah modul/booklet dan juga video panduan.
Kemudian modul/booklet dan video panduan akan dibagikan kepada warga melalui grup Whatsapp warga. Lalu diharapkannya modul/booklet dan video panduan tersebut dapat membantu masyarakat untuk menyadari dampak limbah makanan terhadap fenomena perubahan iklim dan ikut serta dalam mengolah sampah makanan mereka menjadi kompos, daripada dibuang.
Penulis: Sonia Tiosstar Batubara
Editor: Ir. Suzanna Ratih Sari, MM. MA.