Sambut New Normal, Face Shield Jadi Starter Kit Penting
Banyumanik, Kota Semarang (04/08/20) – Dalam rangka pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia, beberapa wilayah telah mengakhiri masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan mulai memasuki era new normal. Contohnya, PSBB transisi yang dilakukan di ibu kota Jakarta dengan membuka kembali tempat hiburan, sistem transportasi umum dan perkantoran. Kota Semarang sendiri telah melakukan peralihan aktivitas ke new normal melalui pelonggaran Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Pada PKM jilid IV, pemerintah telah memberi izin operasi pada tempat hiburan dan wisata serta memberi kelonggaran operasional usaha hingga pukul 22.00 WIB.
Menyongsong new normal, pemerintah kota Semarang telah mempersiapkan skenario operasional berbagai fasilitas umum seperti tempat ibadah, tempat olahraga, tempat konser maupun perkantoran. Sektor yang saat ini juga sedang dikaji adalah pembukaan sekolah-sekolah. Perlu diakui bahwa tidak semua wilayah dapat menerapkan pembelajaran online secara efektif sehingga pembukaan sekolah menjadi isu krusial. Pelaksanaan sekolah online dan offline menjadi dilema, dimana kedua metode ini menimbulkan keuntungan dan kerugian masing-masing. Pemerintah kota Semarang mengakui bahwa pembukaan sekolah hingga saat ini masih belum memungkinkan. Meskipun begitu, tidak ada salahnya untuk melakukan persiapan dan pemahaman mengenai pelaksanaan protokol kesehatan yang baik dan benar.
Interaksi dan aktivitas sosial akan meningkat di era new normal. Namun, dalam masa pandemi, risiko kesehatan yang diterima masyarakat tentu akan lebih besar. Oleh karenanya, masyarakat membutuhkan perlindungan lebih untuk menghindari penularan. Face shield menjadi komponen Alat Pelindung Diri (APD) sekunder setelah masker. Di restoran, pusat perbelanjaan dan beberapa perkantoran, karyawan yang memiliki intensitas tinggi untuk berinteraksi dengan pelanggan akan menggunakan masker dan face shield. Face shield dapat menutup seluruh area wajah, melindungi wajah dari droplet dan mengurangi kontak tubuh dengan wajah. Oleh karena itu, edukasi penggunaan dan pentingnya face shield perlu untuk dilakukan.
Bagi siswa, pemahaman akan penggunaan face shield dirasa sangat penting untuk mempersiapkan kemungkinan pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang akan datang. Penggunaan face shield dapat mengantisipasi kegiatan siswa yang cenderung banyak bermain dengan teman dan membantu tugas pengawasan guru. Berangkat dari permsalahan tersebut, saya Cinka Yuniar Pramesti dan teman-teman KKN Tim II Undip 2020, menggelar acara edukasi pembuatan face shield sederhana untuk anak-anak di Panti Asuhan Siti Khadijah. Hingga saat ini, semua anak masih melaksanakan sekolah secara online, namun beberapa kegiatan panti asuhan melibatkan pihak eksternal sehingga pertemuan dengan masyarakat belum dapat terhindarkan.
Face shield yang diajarkan pada anak-anak merupakan face shield yang dapat dibuat dengan bahan sederhana. Selain itu, mengakomodasi kebutuhan anak-anak yang menggunakan kerudung, tentu face shield karet terasa tidak nyaman sehingga dibuatlah face shield dengan menggunakan kacamata. Pembuatan face shield ini juga memanfaatkan keahlian yang dimiliki oleh anak-anak, yakni jahit-menjahit.

Pelatihan pembuatan face shield dilakukan pada hari Minggu, 2 Agustus 2020 bertempat di Aula Panti Asuhan Siti Khadijah. Dari 32 anak yang tinggal di panti asuhan, 15 orang di antaranya mengikuti pelatihan ini. Acara dilaksanakan dengan melakukan demonstrasi praktik pembuatan face shield dan pembimbingan peserta secara individu. Acara pelatihan diakhiri dengan edukasi pentingnya penggunaan face shield dan penjelasan nilai ekonomis face shield. Bagi anak-anak, face shield memiliki kegunaan secara medis dan ekonomis. Face shield dapat dibuat dengan mudah dan dipergunakan untuk melindungi diri dari risiko penularan. Selain itu, anak-anak dapat memanfaatkan keahliannya untuk membuat face shield secara kreatif dan menjualnya.


Persiapan dan pelaksanaan pelatihan pembuat face shield untuk anak-anak Panti Asuhan Siti Khadijah
Pelatihan pembuatan face shield ini juga mendapat dukungan dari Kepala Panti Asuhan Siti Khadijah. Beliau berharap bahwa keahlian ini dapat berguna bagi anak-anak ke depannya. Tidak kalah pentingnya, beliau berpesan bahwa pentingnya penggunaan APD betul-betul harus dipahami sehingga kita sebagai generasi muda dapat berkontribusi untuk mengurangi angka positif COVID-19.
Author: Cinka Yuniar Pramesti – Fakultas Ekonomika dan Bisnis – Manajemen 2017
Editor: Dr. Ir. Suryanti, M.Pi.