Kurangi Penularan Covid-19 Di Pati, Mahasiswa KKN UNDIP Ciptakan “Hand Extention” untuk Dibagikan Ke Warga

Membagikan Hand Extention kepada Bapak Joko Purwadiyo, Ketua RT 04 Desa Puri  Kabupten Pati.

PATI (04/08) – Pandemi covid 19 memang belum usai, pekan ini tercatat penambahan kausu positif covid 19 Di Indonesia masih terus meningkat, kasus terkonfirmasi per (2/8) adalah 111.455  orang dinyatakan positif. Di Pati sendiri per (1/8) terkonfirmasi 16 orang dinyatakan positif covid 19. Kampanye mengurangi penyebaran virus terus di galakan dari berbagai kalangan, tak terkecuali mahasiswa KKN UNDIP. Tercatat, ada 113 mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan KKN mandiri di desa masing masing, tersebar di 20 kecamatan yang ada Di Pati.  Mengurangi penyebaran virus covid 19 bisa dilakukan dengan cara selalu mencuci tangan, melakukan physical distancing, mengurangi aktifitas diluar rumah, menggunakan masker dll. Riset terbaru yang dirilis oleh badan kesehatan dunia WHO menyebutkan, virus corona SARS cov-2 bisa menyebar melalui udara (airbone). WHO menyebut penularan melalui airbone ini sama berbahaya dengan penularan virus di permukaan benda yang terpapar drophlet. Dari pernyataan WHO, saat ini virus ini dapat menyebar melalui drophlet dan airbone. Tentu dengan mematuhi protocol yang ada seperti menggunakan masker , kita dapat mengurangi penyebran virus ini.

Penyebaran covid 19 melalui dorphlet masih memiliki potensi sangat besar, terutama di tempat umum seperti atm, mini market, pasar, lift, tempat tersebut sering dikontak secara langsung oleh masyarakat umum yang tentu bagian daun pintu dan tombolnya sangat berpotensi menularkan dari drophlet seseorang, karena disentuh oleh banyak orang. Dari masalah yang timbul di masyarakat ini, mahasiswa KKN UNDIP di pati bernama Ghozi Fauzan, menciptakan suatu alat bantu mengurangi kontak langsung di tempat umum yang ia beri nama “Hand Extention”. Alat ini mampu menggantikan tangan untuk menyentuh daun pintu, tombol, membawa balnja, dll, sehingga tangan tetap steril meski melakukan aktifitas diluar rumah. Meski dengan hadirnya alat ini, ghozi mengungkapkan tetap harus mematuhi protokol yang ada yaitu tidak melakukan aktifitas diluar rumah jika tidak dalam keadaan mendesak.

Hand Extention Alat Bantu Kontak Ditempat Umum, untuk Mengurangi Penyebaran Covid 19

Hand extention terbuat dari bahan akrilik dengan tebal 8 mm dengan dimensi 15cm x 6cm. dimensi ini sama dengan ukuran smartphone pada umumnya, sehingga mudah untuk diletakkan di kantong. Bahan akrilik yang getas, membuat hand extention tidak mudah pecah ketika terjatuh, sehingga memiliki life time yang lebih lama. Cara menggunakan hand extention adalah masukkan ketiga jari ke lubang bawah, letakkan jempol di bagian atas, arahkan lubang kotak kebawah untuk membuka daun pintu dan menekan tombol atm/lift. Menggunakan alat ini sangat mudah, nyaman dan dapat diaplikasikan di berbagai jenis daun pintu, sebelum membuat ghozi melakukan kegiatan survei untuk mendapat dimensi yang sesuai sehingga dapat di aplikasikan secara universal.

Pembagian Hand Extention Kepada Warga RT 04 Desa Puri dengan Metode Dor To Dor

Ghozi sendiri melaksanakan KKN di Desa Puri RT/RW 04/07 selama 45 hari terhitung sejak (05/07) hingga (15/08). Ia membagikan hand extention kepada warga RT/RW 04/07 Desa Puri sebagai bentuk ikut mengurangi penyebaran covid 19 ini yang dapat menular melalui dorphlet. “alat ini sangat bangus, kita jadi tidak lagi kontak langsung dengan daun pintu yang banyak di pegang orang di tempat umum” ungkap Bapak Joko Purwadiyo, ketua RT 04. “selama ini saya menggunakan kaki untuk menahan membuka pintu, dengan hadirnya alat ini jadi lebih mudah” ungkap Bapak Joko SS, warga RT 04. Ghozi berharap alat ini mampu membatu warga RT/RW 04/07 untuk beraktifitas di luar, agar dapat mengurangi penularan virus ini, ia juga menghimbau kepada warga untuk selalui mematuhi ptokol Kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu selalu menggunakan masker, melakukan physical distancing, melakukan steril tangan dan beraktifitas diluar rumah ketika mendesak. “kita sebagai manusia hanya bisa berikhtiar, dengan hadirnya alat ini merupakan bentuk berikhtiar kita untuk tidak tertular virus yang sedang ramai ini” ungkap Ibu AT. Kamiati, warga RT 04.

Mahasiswa : Ghozi Fauzan Romadlon/FT/Teknik Mesin

DPL : Dr. Meiny Suzery, M.Si