Akuaponik : Solusi Membuka Lahan Hijau Ditengah Sempitnya Perkotaan

Sosialisasi mahasiswa dengan pemuda kelurahan tembalang

Semarang, (04/08), Di tengah pandemi COVID-19, banyak penyesuaian aktivitas masyarakat yang dibatasi dengan adanya protokol kesehatan, seperti penggunaan masker ketika beraktivitas di luar ruangan hingga konsep work from home. Banyak waktu luang yang mampu dimanfaatkan masyarakat terkhusus wilayah perkotaan, namun tidak banyak pilihan yang sesuai. Kurangnya lahan terbuka menjadi penghalang terbesar untuk kawasan perkotaan dalam beraktivitas. Trend urban farming meningkat sebari dengan keterbatasan aktivitas akibat adanya COVID-19.

Tim II KKN UNDIP 2020, Kecamatan Tembalang, Kelurahan Tembalang mengadakan sosialisasi teknik urban farming akuaponik dengan masyarakat RT 04 RW 03. Sosialisasi ini menyampaikan konsep kerangka alat, sistem, dan bagaimana pemeliharaan parameter yang perlu diperhatikan. Masyarakat pun menyabut dengan baik yang ditunjukan dari antusiasme serta diskusi yang berlangsung. Urban farming merupakan sebuah kegiatan berkebun dalam sebuah kawasan yang terbatas. Konsep tersebut dapat dipadukan dengan pemeliharaan ikan yang umumnya dikenal sebagai akuaponik. Akuaponik memanfaatkan sisa metabolisme ikan dan sisa pakan sebagai sumber salah satu makronutrient yang dibutuhkan tumbuhan. Hal ini tidak hanya meminimalisir penggunaan zat kimia sebagai pupuk cair pada tanaman sekaligus menjadi sumber ketahanan pangan masyarakat dengan keterbatasan wilayah untuk berkebun dan berternak

Oleh: Muhamad Aqmal Buana Dyva (FPIK)

DPL : Dr. Dra. Susiana Purwantisari, M.Si