KKN di Kampung Halaman, Mahasiswa Undip melakukan sosialisasi mitigasi bencana tanah longsor guna mewujudkan Kampung Siaga Bencana Kepada Warga di Kelurahan Sridadi, Kabupaten Brebes.

SRIDADI, BREBES (23/7) – Peristiwa bencana tanah longsor yang pernah menimpa masyarakat Dk. Lebak Goak di Kelurahan Sridadi pada tahun 2007 silam telah mengakibatkan kerugian harta benda yang sangat besar bagi masyarakat. Banyak rumah dan sawah miliki warga hancur diterjang oleh bencana longsor yang terjadi secara tiba-tiba dalam waktu semalam. Akibat dari bencana tersebut sebagian besar masyarakat Dk. Lebak Goak harus pindah ketempat lain karena kondisi tempat tinggal yang sudah tidak memungkinkan untuk di huni kembali. Kemudian pada awal tahun 2020 bencana longsor akibat adanya hujan deras kembali terjadi di poros jalan Kaligiri-Sridadi (12/1). Bencana longsor tersebut mengakibatkan kerusakan jaringan pipa air bersih dan juga membuat badan jalan rusak parah.

Hasil penyelidikan geologi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN TIM II Undip di Kelurahan Sridadi menunjukkan bahwa kondisi batuan di desa Sridadi di dominasi oleh batulempung. Batulempung itu sendiri memiliki sifat yang licin apabila dalam kondisi basah, sehingga akan memudahkan terjadinya gerakan tanah. Selain itu, morfologi dari desa Sridadi yang berupa perbukitan dengan lereng curam juga menjadi salah satu faktor tingginya potensi terjadinya tanah longsor di desa ini. Salah satu upaya mitigasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN TIM II Undip untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa adalah dengan melakukan sosialisasi mitigasi bencana tanah longsor kepada masyarakat desa Sridadi. Dengan melakukan sosialisasi mitigasi bencana longsor, masyarakat tentu akan lebih paham terkait dengan penyebab tanah longsor dan langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya tanah longsor. Semakin bertambahnya wawasan masyarakat terkait dengan tanah longsor diharapkan akan terwujudnya kampung siaga bencana di desa Sridadi.

Kemudian dari hasil penyelidikan geologi tersebut, mahasiswa KKN TIM II Undip juga membuat peta persebaran potensi tanah longsor khusus untuk desa Sridadi. Peta potensi tanah longsor ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah apabila hendak melakukan proses mitigasi lebih lanjut.

“Program seperti ini merupakan program yang bagus mengingat potensi tanah longsor di desa Sridadi terbilang cukup tinggi, sehingga masyarakat akan lebih waspada dan siaga dalam menghadapinya. Saya berharap untuk kedepannya akan terjalin kerjasama baik antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan untuk melakukan mitigasi lebih lanjut seperti melakukan penghijauan di kawasan desa Sridadi.”, kata Kepala Desa Sridadi (Sudiryo, SH) saat dijumpai di kediamannya (23/7).

(Agus Nur Shidik, Undip)

Ed.: Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., I.P.U.

Kondisi lingkungan yang rusak akibat bencana longsor pada tahun 2007 di Dk.Lebak Goak, Kelurahan Sridadi. (Sumber: Galeri Penulis)
Sosialisasi mitigasi bencana longsor oleh mahasiswa KKN TIM II Undip (Agus Nur Shidik) kepada masyarakat desa Sridadi. (Sumber: Galeri penulis)
Penyerahan peta potensi tanah longsor desa Sridadi oleh mahasiswa KKN TIM II Undip (Agus Nur Shidik) kepada Bapak Sudiryo, SH selaku Kepala Desa Sridadi.