Berbahaya ! Ternyata Kerapatan Antar Rumah Warga Memicu Meroketnya Penyebaran Covid-19, Mahasiswa UNDIP Tangkal Dengan Proyeksi Penduduk.
Kudus (02/08) – Hampir 6 bulan sudah virus covid-19 menyebar di seluruh penjuru Indonesia. Pakar Kesehatan masih berupaya melakukan penelitian mengenai penyebab penyebaran virus covid-19. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berdasarkan sejumlah studi yang telah dilakukan, hal ini menunjukkan bahwa virus covid-19 dapat menyebar melalui udara. Penyebaran virus covid-19 melalui udara dapat terjadi pada ruangan ramai dan tertutup terutama jika ruangan tersebut berventilasi buruk. Di era covid ini, jika semakin rapat jarak antar rumah maka akan semakin buruk sirkulasi udaranya. Berdasarkan keadaan lapangan di desa Prambatan Kidul ternyata jarak antar rumah warga sangat rapat, hal ini tentunya membuat sirkulasi udara menjadi buruk sehingga dapat memicu penyebaran virus covid-19. Melihat kondisi tersebut, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP berinisiatif melakukan Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk Desa Prambatan Kidul untuk memberikan informasi kepada kepala desa dalam membuat kebijakan jangka panjang seperti penataan lahan pemukiman yang berjarak untuk mencegah penyebaran virus covid-19 ini.
Dengan adanya proyeksi jumlah penduduk hal ini dapat menunjang salah satu tujuan SDG’s poin ke 11 yaitu mengenai kota dan pemukiman berkelanjutan. Proyeksi jumlah penduduk diperlukan karena penduduk desa Prambatan Kidul semakin bertambah setiap tahunnya sedangkan pertambahan penduduk yang tidak dibarengi dengan luasnya lahan pemukiman akan menyebabkan lahan pemukiman semakin sempit dan menimbulkan pembangunan rumah yang semakin sempit.
Pada senin (13/07) telah dilaksanakan survei data kependudukan di Balai Desa Prambatan Kidul. Survei ini ditujukan kepada perangkat desa bagian kependudukan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui data yang tidak tersedia dalam Sistem Informasi Desa (SID) dan pengolahan data kependudukan yang tidak dipahami oleh perangkat desa tersebut. Dalam pelaksanaannya, ternyata masih belum tersedianya piramida penduduk dalam Sistem Informasi Desa (SID) dan perangkat desa belum memahami mengenai pengolahan data proyeksi jumlah penduduk sehingga hal ini diserahkan kepada orang luar yang dipercaya dan dapat mengolah data tersebut.
Ketika saya memaparkan program kegiatan berupa Perhitungan Proyeksi Penduduk Desa Prambatan Kidul Tahun 2024, 2029, dan 2034 ternyata mendapat sambutan hangat oleh perangkat desa tersebut. Salah satu perangkat desa yang bernama Teguh (40) mengatakan “Saya sangat senang kalau mbanya bisa mengaplikasikan ilmu matematika yang diperoleh seperti Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk Desa Prambatan Kidul sehingga hal ini dapat bermanfaat bagi pemerintah desa. Kalau mba tahu dalam pengolahan proyeksi penduduk desa ini saya serahkan kepada orang luar yang paham ilmu tersebut dan sudah dipercaya pihak desa karena pegawai disini masih belum paham dalam pengolahan data proyeksi jumlah penduduk”, ujar dia.
Dalam survei tersebut saya juga memaparkan ingin mengadakan pembuatan Piramida Penduduk Desa Prambatan Kidul bagi perangkat desa setempat. Hal ini disebabkan karena belum pahamnya perangkat desa dalam pembuatan piramida penduduk sehingga masih belum tersedianya piramida penduduk dalam Sistem Informasi Desa (SID). Pemaparan program kegiatan tersebut ternyata mendapat respon yang sangat antusias oleh pegawai desa yang sangat anggun.
Salah satu pegawai desa yang bernama Intan (25) mengatakan bahwa sangat mendukung program kegiatan yang saya lakukan dan berharap kalau saya bisa mengadakan pelatihan kepada perangkat desa setempat. “Saya sangat mendukung kalau mbanya ingin membuat piramida penduduk desa prambatan kidul apalagi jika diadakan pelatihan dalam pengolahan data tersebut kepada perangkat desa disini”, kata dia.
Setelah melakukan survei, kemudian saya meminta data penduduk desa Prambatan Kidul berdasarkan umur dan jenis kelamin kepada salah satu pegawai desa bagian kependudukan. Data tersebut digunakan dalam pembuatan piramida dan proyeksi jumlah penduduk. Dengan sigap Pak Teguh (40) meminta rekan kerjanya yang bernama Intan (25) untuk mencarikan data tersebut, ternyata saya diberikan buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Prambatan Kidul Tahun 2020-2025. Didalam buku tersebut disajikan data dan informasi yang sangat lengkap terutama mengenai data yang saya butuhkan. Data yang saya peroleh menunjukkan bahwa jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin desa Prambatan Kidul sebanyak 8.207 orang dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 4.021 orang dan penduduk perempuan sebanyak 4.186 orang.
Dalam melakukan pengolahan data piramida dan proyeksi penduduk, ternyata didapatkan proyeksi penduduk perempuan dan laki-laki pada tahun 2024, 2029, dan 2034 dengan jumlah berturut-turut yaitu 4469 orang dan 4243 orang, 4738 orang dan 4448 orang, 4994 orang dan 4645 orang. Selain itu, penduduk laki-laki dan perempuan terbanyak berada pada rentang usia 35-39 tahun.
Setelah dilakukan pengolahan data, tentu diperlukan langkah tindak lanjut yang berupa pelatihan perhitungan proyeksi jumlah penduduk ke perangkat desa setempat. Pada Senin (03/08) telah dilaksanakan pelatihan perhitungan proyeksi jumlah penduduk desa Prambatan Kidul tahun 2024, 2029, 2034 ke perangkat desa bagian kependudukan. Pelatihan ini disambut hangat oleh perangkat desa karena hal tersebut memberikan ilmu baru kepada mereka berupa pengolahan data proyeksi jumlah penduduk sehingga kedepannya perangkat desa dapat mengolah data tersebut sendiri. Pelatihan ini dilakukan selama 30 menit dengan pemaparan presentasi perhitungan proyeksi jumlah penduduk desa prambatan kidul tahun 2024, 2029, dan 2034. Setelah dilakukan pelatihan, beliau mengucapkan terima kasih karena telah mau membantu mengajarkan pengolahan data proyeksi jumlah penduduk
Dengan adanya Perhitungan Proyeksi dan Piramida Penduduk, serta Pelatihan Perhitungan Proyeksi Penduduk diharapkan perangkat desa dapat mengolah data tersebut dengan benar. Selain itu, hal ini juga dapat memberikan informasi kepada kepala desa dalam membuat kebijakan jangka panjang seperti penataan lahan pemukiman yang berjarak untuk mencegah penyebaran virus covid-19 ini.