Mahasiswa UNDIP Ajak Usaha Rumahan Mencatatkan Keuangan Usaha Melalui Aplikasi Si APIK

Pekanbaru (5/8) –Pelaksanaan KKN TIM II Universitas Diponegoro 2020 telah memasuki minggu ke-4. Salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro yaitu Feri Setiawan dari Ekonomi Islam mengenalkan aplikasi pencatatan keuangan untuk para pelaku UMKM yaitu Si APIK kepada industri rumahan yang berada di Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru.
Program kerja ini dilatarbelakangi karena banyaknya para pelaku UMKM tidak mencatatkan keuangan usaha mereka, sehingga tidak mengetahui nominal pemasukan dan pengeluaran dari usaha tersebut. Hal ini didasari karena kurangnya pengetahuan akan pentingnya pencatatan keuangan usaha serta kebanyakan tidak memisahkan antara keuangan pribadi dan keuangan usaha sehingga besaran keuntungan atau kerugian yang dialami tidak diketahui oleh para pelaku UMKM.
Si APIK merupakan aplikasi akuntansi yang dikembangkan oleh Bank Indonesia untuk UMKM berbasis Android. Aplikasi ini sangat mudah digunakan dan telah memenuhi standar akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah (EMKM) yang di keluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Pada aplikasi tersebut terdapat pedoman umum, pedoman teknis dan modul untuk membantu UMKM dalam melakukan pencatatan keuangan usaha.
Pada pelaksanaan program kerja KKN ini, Feri mengenalkan Si APIK kepada salah satu industri rumahan yaitu Keripik Cabe Azka. Pemilik Keripik Cabe Azka belum pernah melakukan pencatatan keuangan terhadap usahanya. Dengan adanya program kerja ini, sang pemilik menyambut dengan baik karena membantu mereka mengetahui pengeluaran dan pemasukan usaha. Selain itu, program kerja ini juga menambah pengetahuan pemilik usaha tentang pencatatan keuangan.

Pelatihan pencatatan keuangan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada hari Selasa dan Rabu (28,29/7). Tahapan yang dilakukan pada awalnya mengetahui modal dari usaha Keripik Cabe Azka, dan mencatatkan semua modal di aplikasi Si APIK. Setelah itu, mengetahui belanja rutin untuk kebutuhan produksi dari Keripik Cabe Azka. Pada hari kedua mengetahui akumulasi keuntungan penjualan keripik pada setiap harinya. Pelatihan ini tidak menggunakan nominal yang sebenarnya dikarenakan sebelumnya sang pemilik tidak pernah mencatatkan modal dan pengeluaran belanja hariannya sehingga nominal hanya sebuah tafsiran.
Dengan program kerja ini, diharapkan para pelaku UMKM atau Usaha Rumahan dapat sadar akan pentingnya pencatatan keuangan usaha mereka. Terutama untuk menentukan target penjualan mereka secara berkala. Apalagi dalam masa pandemi yang dimana banyak usaha mengalami kerugian.
Oleh : Feri Setiawan – Ekonomi Islam (12020217130068)
DPL : Prof. Dr. Ir. Florentina Kusmiyati, M.Sc
Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau