Suplai Air Tidak Lancar, Mahasiswa KKN Undip Ajak Warga Tegalrejo Salatiga Bijak dan Memanfaatkan Air Kembali

Memasuki musim kemarau warga RT 02 RW IX Perumahan Tegalrejo mengeluhkan suplai air dari PDAM yang tidak lancar. Sumber air Kota Salatiga yang berupa mata air dengan debit terbatas menjadi salah satu faktor tidak lancarnya air. Selain itu, letak Perumahan Tegalrejo Permai yang berada di lahan tinggi menyebabkan distribusi air terganggu. Padahal di tengah pandemi COVID-19 pemerintah menganjurkan untuk sering mencuci tangan dengan sabun yang menyebabkan penggunaan air meningkat

Melihat keresahan warga, mahasiswa KKN Undip mengajak warga untuk memanfaatkan air kembali, salah satunya dengan filter air sederhana berbahan peralon, serabut kelapa, pasir zeolit, karbon aktif, pasir malang, dan spons untuk menyaring air sabun bekas cuci tangan. Air yang telah difilter dapat digunakan warga untuk menyirami tanaman hias (banyak warga memelihara tanaman hias sebagai pengisi waktu selama pandemi). Selain itu, air cucian beras juga dapat langsung dimanfaatkan tanpa adanya pengolahan sehingga dapat menghemat air yang digunakan untuk menyiram tanaman karena digunakan air bekas yang telah diolah.

Berdasarkan anjuran pemerintah untuk rajin mencuci tangan dengan sabun, masih banyak rumah warga yang belum memiliki kran/alat cuci tangan di depan rumah sehingga diadakan sosialisasi mengenai pentingnya penyediaan alat cuci tangan di depan rumah sehingga saat memasuki rumah tangan dalam keadaan bersih untuk meminimalisisr penyebaran COVID-19 ke anggota keluarga.

-Agung Santoso Wibowo/Teknik Lingkungan/F.Teknik/21080117140045-

Editor: Damar Nurwahyu Bima, S.Si, M.Si

Tanaman hias yang dipelihara warga selama pandemi
Survey dan diskusi bersama warga mengenai penggunaan dan pemanfaatan air
Alat cuci tangan sederhana yang dilengkapi filter air