Jumantik Basmi Jentik

Bener – Sabtu, 4 Februari 2017 Tim I Universitas Diponegoro Semarang Desa Bener dari jurusan Kesehatan Masyarakat sebagai pelaksana program yaitu Liwanti Subagio mengajak ibu ibu PKK untuk menjadi Jumantik (Juru Pemantau Jentik) Dusun mengingat sebagian daerah di Desa Bener, terutama di daerah Dusun Tugu dan Kadipurwo. Menurut bidan desa ibu Triatun, banyaknya terjangkit demam berdarah (DBD) dikarenakan faktor lingkungan setempat maupun penyakit bawaan dari luar daerah desa Bener. Kasus demam berdarah (DBD) mengalami peningkatan di sejumlah dusun karena kondisi cuaca.Image_9970143

Dengan informasi tersebut program untuk pengkaderan jumantik khususnya di dusun Tugu dan dusun Kadipurwo. Peran serta masyarakat dan kerja sama dengan perangkat desa sangat dibutuhkan agar penyakit DBD dapat diberantas. Program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dapat dilakukan melalui gerakan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) merupakan anggota masyarakat yang dilatih oleh Puskesmas setempat untuk memantau keberadaan dan perkembangan jentik nyamuk guna mengendalikan penyakit DBD di suatu daerah melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yaitu: Menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air, Memanfaatkan barang bekas, Plus cegah gigitan nyamuk. Tapi sayangnya kegiatan jumantik tidak terdapat di dusun tugu dan kadipurwo, dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat dan sumbertenaga yang ada.Image_31a8cdcImage_fa0a129

 

 

 

 

 

 

Mulai dilakukan sosialisasi ke rumah kepada dusun dengan memberikan pengarahan dan pemberian senter sebagai alat untuk melakukan pemeriksaan jentik, setelahnya dilanjutkan dengan mempraktekan pemantau jentik yang ada di kamar mandi warga dusun tugu dan dusun kadipurwo. Dari beberapa rumah yang telah di lakukan pemeriksaan masih banyaknya warga yang membiarkan adanya jentik jentik nyamuk ada di bak mandi rumah mereka. Dan dulakukan pemberian stiker mengenai pemberantasan sarang nyamuk. Ketua dusun Tugu  Pak Lukito, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Tim KKN, menurut beliau “Dengan adanya program kegiatan ini, semoga warga desa bisa menjadi lebih peduli terhadap lingkungan dan kebersihan setempat dan juga mengurangi resiko dari penyakit demam berdarah.”