Mahasiswa UNDIP Mengajarkan Kiat-Kiat Usaha Awet di Tengah Pandemi kepada UMKM
Pati (6/8/2020) – Dalam menghadapi situasi pandemi ini berbagai pihak perlu melakukan bermacam cara dalam bertahan hidup di tengah pandemi mengingat aktifitas yang dibatasi oleh pemerintah gencar dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Salah satu sektor yang paling terdampak tentunya para pengusaha baik yang berbasis korporasi hingga usaha berskala kecil seperti UMKM. Dalam hal ini pemerintah telah menggelontorkan anggaran yang besar dalam program jaring pengaman sosial yang di dalamnya termasuk bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin, bantuan terhadap masyarakat yang terkena PHK, serta intensif ekonomi bagi para pelaku usaha terdampak Covid-19. Dilansir dari website resmi SATGAS Penanganan Covid-19 terdapat alokasi dana yang diperuntukan, diantaranya yaitu aspek insentif pajak, target alokasi anggaran sebesar Rp2,4 triliun relaksasi dan restrukturisasi sebesar Rp114,06 triliun. Sementara perluasan modal kerja UMKM sendiri sebesar Rp7 triliun.

Menurut Dinas Koperasi dan UMKM di Pati sendiri terdapat sekitar 7.000 UMKM. Di desa Sokopuluhan sendiri terdapat ratusan pelaku UMKM dari berbagai sektor diantaranya makanan, furniture, hingga usaha kreatif. Salah satunya yaitu usaha sempolan milik Ibu Rina yang telah berlangsung selama 4 tahun. Sempolan sendiri merupakan makanan ringan yang terbuat dari campuran ayam, tepung, dan rempah-rempah yang diolah dengan cara di goreng dan disajikan dengan saus. Berdasarkan survei lapangan yang telah dilakukan, pandemi Covid-19 ini juga turut berdampak pada usaha milik bu Rina mengingat pemasaran produk hanya sebatas di lingkungan sekitar desa dan masih berskala kecil. Tentunya hal tersebut memerlukan langkah-langkah yang ekstra dalam mengembangkan usaha tersebut agar konsumen dapat lebih meningkat dan menjangkau masyarakat secara luas. terus meningkat. Dalam kesempatan ini program KKN yang dilakukan berkaitan dengan pemulihan dan percepatan penanganan UMKM dalam menghadapi Covid-19. Dengan menggunakan metode Local Value Chain yang diadaptasi dari Global Value Chain dimana peningkatan kualitas suatu produk berpengaruh terhadap nilai pendapatan yang didapatkan. Selain itu dengan menggunakan metode tersebut proses produksi akan lebih efisien baik dari segi waktu, tenaga, maupun, biaya. Maka dari itu, penggunaan konsep dalam Global Value Chain ini diharapkan dapat memulihkan dan meningkatkan geliat ekonomi masyarakat di masa pandemi ini. Selain itu, dalam hal ini juga diberikan edukasi mengenai pentingnya branding dan kemasan yang menarik pada suatu produk dengan promosi menggunakan platform media sosial dan bisnis online. Dengan melakukan pelatihan membuat akun bisnis, inovasi dan diversifikasi produk, serta cara memotret suatu produk dalam menarik konsumen yang lebih banyak dan luas. Hal tersebut diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi masyarakat terutama di sektor usaha berskala kecil seperti UMKM.
Uswatun Khasanah HI 17
Editor: Dr. Meiny Suzery, MS