SOLUSI UBAH LIMBAH PLASTIK MENJADI SOFA MINI MELALUI SEBUAH POSTER?
Tugu Utara, Jakarta Utara 1/8)- 5 Juli 2020 lalu Universitas Diponegoro, Semarang telah menerjunkan mahasiswanya untuk melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata). KKN kali ini berbeda dari KKN sebelumnya, dimana pada KKN kali ini diberi istilah “KKN Pulang Kampung” istilah tersebut muncul dikarenakan KKN kali ini dilaksanakan dikampung halaman masing-masing mahasiswa. Salah satu daerah tempat dilaksanakannya KKN Pulang Kampung yaitu adalah Jakarta Utara. Kali ini mahasiswa undip akan melaksanakan 2 program individu, dimana salah satunya yaitu berkaitan dengan sistem SDGs.
SDGs merupakan singkatan dari Suistainable Development Goals yang memiliki 17 tujuan dengan 169 capaian yang terstruktur. Salah satu tujuan dari SDGs yaitu adalah menjaga ekosistem laut (tujuan SDGs nomor 14). Sampah plastik merupakan limbah anorganik yang saat ini merupakan salah satu sampah yang banyak ditemukan dilautan. Pada tahun 2016, World Economic Forum menyatakan bahwa terdapat lebih dari 150 juta ton plastik di Samudra bumi ini. Tiap tahun, 8 juta ton plastik mengalir ke laut. Sangat disayangkan dikarenakan plastik merupakan sampah yang sulit diuraikan untuk menjadi partikel kecil, membutuhkan waktu hingga ratusan tahun lamanya. Plastik akan terakumulasi terus dan terus dilautan.
Banyaknya sampah plastik dilautan disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dunia untuk tidak membuang sampah plastik atau kurangnya pengetahuan tentang cara mengolah kembali sampah-sampah tersebut menjadi barang-barang yang dapat digunakan. Oleh sebab itu mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melaksanan KKN ingin melakukan sebuah perubahan kecil demi menjaga lingkungan sekitar serta lingkungan lautan dari sampah botol plastik maupun plastik. Perubahan yang dimaksud tersebut yaitu dengan memberikan himbauan serta ajakan mengurangi pemakaian limbah botol plastik maupun limbah plastik melalui sebuah poster serta melalui himbauan langsung dengan anak-anak kecil dilingkungan sekitar tempat tinggalnya.
Sebenarnya, himbauan untuk tidak menggunakan botol plastik maupun plastik telah dilaksanakan dari lama sekali di seluruh dunia, akan tetapi himbauan tersebut merupakan himbauan-himbauan secara umum saja. Oleh sebab itu, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan terjun lansung mulai dari lingkungan-lingkungan lingkup kecil. 1 botol plastik yang berkurang dibumi ini sangat berharga bagi kehidupan pada ekosistem laut.
Selain himbauan/ajakan tidak menggunakan botol plastik dan plastik di lingkungan sekitar, mahasiswa Universitas Diponegoro juga memberikan solusi daur ulang botol plastik serta plastik limbah tersebut menjadi suatu benda yang dapat digunakan, yaitu sofa mini. Cara daur ulang ini disebut dengan sistem ecobrick. Sistem ecobrick juga sebenarnya sudah ada sejak lama, namun sangat jarang sekali masyarakat yang mengetahuinya, oleh sebab itu dimulai dari lingkup kecil yaitu tempat tinggal sekitar mahasiswa KKN inilah diadakannya himbauan melalui sebuah poster tentang ajakan menjaga lingkungan serta tata cara daur ulang sampah botol plastik dan plastik menjadi sofa mini dengan sistem ecobrick.
Editor : Ir. Sutrisno,MP