*Ubah Masalah Menjadi Potensi, Mahasiswa Undip Bersama Warga Desa Kaliaman Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara Sulap Kotoran Sapi sebagai Media Tanam Subtitusi Tanah
Kaliaman (6/8), Salah satu potensi yang ada di Desa Kaliaman adalah tanahnya yang subur untuk area pertanian. Bahkan salah satu akses jalan menuju Desa Kaliaman merupakan hutan dan lahan pertanian. Berdasarkan hasil survey sebelum kegiatan KKN dilakukan, warga Desa Kaliaman cenderung memiliki hobi dalam bercocok tanam. Selain kegiatan bertani yang mereka jalani sebagai profesi, banyak juga warga desa yang memanfaatkan lahan-lahan sempit disekitar rumah sebagai area bercocok tanam baik tanaman hias maupun sayuran. Menyadari hal tersebut, Kepala Desa Kaliaman Bapak Ali Muntaha, mencetuskan program untuk membuat dan mengelola kebun sayur pada tiap RT sehingga setiap RT di Desa Kaliaman memiliki kebun sayur yang biasanya berlokasi di pekarangan rumah Ketua RT terkait. Merasa tidak lengkap jika hanya bertani, warga Desa Kaliaman juga memelihara hewan ternak dengan dominasi ternak adalah sapi potong. Setiap rumah setidaknya memiliki satu ekor sapi. Bahkan untuk warga yang tidak memiliki lahan luas, pekarangan rumah yang sempit disulap menjadi kandang untuk ternak meraka. Hal tersebut merupakan karakteristik Desa Kaliaman yang menjadi potensi sekaligus masalah bagi warganya. Kotoran ternak hanya dibiarkan menumpuk tanpa pengolahan yang dapat menimbulkan bau tidak sedap terutama pada musim penghujan. Oleh karena itulah, pada KKN Undip kali ini ingin memanfaatkan kotoran ternak tersebut sebagai penunjang potensi pertanian Desa Kaliaman dan mengurangi pemakaian tanah ketika menanam dalam pot maupun polibag.
Program kedua yang diusung adalah pemanfaatan kotoran ternak sapi untuk menjadi media tanam pengganti tanah menggunakan teknologi sederhana berupa penjemuran di bawah sinar matahari. Pelaksanaan program ini bekerjasama dengan kelompok PKK setempat yang diketuai oleh ketua RT 01 RW 03 yaitu Ibu Eri untuk menggunakan hasil feses kering sebagai media tanam di kebun sayur RT terkait. Sebelum dilakuakn pembuatan pupuk, dilakukan penyemaian benih sayuran seperti tomat, cabai, kacang panjang dan sawi hijau. Untuk mengurangi biaya pengadaan benih sayuran, anggota kelompok PPK diajarkan untuk memanfaatkan sayuran seperti cabai dan tomat busuk dengan cara mengeringkannya kemudian mengambil biji sayuran tersebut untuk disemai.
Selama waktu penyemaian dilakukan pembuatan media tanam pengganti tanah dari kotoran sapi yang dilakukan dengan mendatangi beberapa kandang sapi warga Desa Kaliaman RT 01 RW 03 agar tidak menimbulkan kerumunan orang terlalu banyak. Feses sapi dikumpulkan kemudian diratakan dan dijemur pada tempat terbuka. Penjemuran dilakukan tergantung dengan kondisi feses sapi. Untuk feses segar butuh waktu sekitar 7-10 hari hingga feses kering. Namun, feses yang digunakan pada program ini adalah feses yang agak kering dikarenakan feses sapi telah dibiarkan menumpuk pada waktu yang lama oleh warga sehingga waktu penjemuran hanya sekitar 2-3 hari. Feses sapi yang telah mengering diayak hingga bertekstur halus. Keberhasilan dari proses ini dapat dilihat melalui feses kering yang dihasilkan yaitu feses telah kering, ukuran partikel lebih kecil sehingga lebih halus, tidak berbau dan terlihat menyerupai tanah. Selanjutnya, feses kering dapat dipindahkan ke pot maupun polibag sebagai media tanam.
Benih yang telah disemai, dipindahkan ke dalam pot atau polibag yang telah diisi media tanam dari feses sapi. Sebelum memindahkan hasil persemaian, terlebih dahulu media tanam dari feses sapi disiram dengan air hingga benar-benar basah agar suhu media tanam menjadi lebih dingin dan cocok untuk ditanami. Program ini disambut positif oleh warga. Beberapa warga menawarkan untuk menggunakan feses ternak mereka untuk mengurangi penumpukan kotoran ternak disekitar rumah. Selain itu anggota kelompok PKK mengaku jika selama pandemi Covid-19, kegiatan rutin PKK ditiadakan yang membuat kebun sayur RT 01 RW 03 menjadi terbengkalai dengan banyak tanaman yang mengering. Dengan adanya program ini dapat membantu memberikan suplai tanaman pada kebun sayur RT 01 RW 03 serta mengurangi penumpukan feses ternak di wilayah tersebut.
Oleh : Alfianita Firyandari_23010117130091 (FPP Undip)
Dosen Pembimbing Lapangan : Ir. Hermin Werdinigsih, MT