MAHASISWA KKN UNDIP GUNAKAN BARANG BEKAS UNTUK MENANAM SISTEM HIDROPONIK
Kudus, (1/8/2020). Mahasiswa Tim II KKN UNDIP 2020 Kabupaten Kudus sulap barang bekas menjadi barang yang bermanfaat. Kegiatan KKN minggu ke IV dilaksanakan dengan pelatihan budidaya sayuran menggunakan metode hidroponik yang memanfaatkan botol plastik bekas. Program pelatihan budidaya sayuran dengan metode hidroponik dilatarbelakangi oleh banyaknya sampah botol plastik yang masih kurang dimanfaatkan. Banyaknya sampah botol plastik menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan apabila tidak dimanfaatkan dengan baik. Budidaya sayuran metode hidroponik merupakan cara menanam sayuran dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah. Media tanam yang biasa digunakan yaitu arang sekam, sabut kelapa, rockwool, kerikil, dan pasir. Sistem hidroponik sendiri ada beberapa macam, yaitu sistem Nutrient Film Technique (NFT) , Deep Flow Technique (DFT), Wick System, Floating system, dan Dutch System. Pelatihan budidaya sayuran yang saya lakukan yaitu mengguakan metode hidroponik sistem wick. Sistem wick merupakan sistem hidroponik yang paling sederhana karena tidak perlu menggunakan instalasi dan listrik dalam budidaya. Sistem wick atau biasa disebut dengan sistem sumbu dapat dipraktekkan pada skala rumahan atau hobi karena menggunakan alat dan bahan yang cukup mudah untuk didapatkan seperti botol bekas, busa, dan kain bekas. Sistem wick menggunakan kapilaritas dengan kain untuk membantu nutrisi terserap ke akar tanaman. Kain yang digunakan harus dapat menyerap air seperti kain flanel atau sumbu kompor.
Pelaksanaan program pelatihan budidaya sayuran menggunakan metode hidroponik dilaksanakan di Desa Panjang Rt 3 Rw II yang diikuti oleh pemuda desa berjumlah 10 orang. Kegiatan diawali dengan penjelasan mengenai budidaya sayuran metode hidroponik, setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan alat yang akan digunakan. Kegiatan ini disertai praktik secara langsung mengenai langkah pembuatannya sehingga peserta dapat memahami langkah pembuatan dengan jelas dan dapat membuat secara mandiri di rumah. Pelaksanaan program berjalan sangat lancar dimana peserta kegiatan sangat antusisas yang ditandai dengan aktifnya peserta dalam mengajukan pertanyaan.
Hasil yang didapat dari pelaksanaan program pelatihan budidaya sayuran menggunakan metode hidroponik yaitu menambah ilmu baru dan informasi tentang cara budidya tanaman secara hidroponik, dapat menaman sayuran secara mandiri dengan memanfaatkan barang bekas, serta dapat melaksanakan kegiatan budidaya sayuran secara berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas selama WFH (Work From Home).
Penulis : Dhea Saras Wati, 24020117140086, Fakultas Sains dan Matematika, Departemen Biologi
Editor : Sharry Charlotte, S.IP MA