#X Kunjungan Mahasiswa KKN Undip ke Petani di Desa Gentan dalam Rangka Edukasi Penerapan Prinsip Ergonomi Selama Bekerja X-34-A-5#
Gentan, Susukan (6/8) – Pada Minggu ke-5 pelaksanaan kegiatan KKN di Desa Gentan oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro telah dilaksanakan berbagai program untuk mendukung pemberdayaan masyarakat selama terjadi pandemic COVID-19. Salah satu program yang telah dilaksanakan adalah program mengenai penerapan prinsip-prinsip ergonomi serta prinsip 5R oleh salah satu mahasiswa Teknik Industri yaitu Umi Nur Fadhilah. Setelah sebelumnya dilakukan edukasi mengenai penerapan prinsip-prinsip ergonomi serta prinsip 5R di UMKM mebel dan tempat penggilingan padi, mahasiswa tersebut tertarik untuk melaksankan program tersebut dengan sasaran para petani yang ada di Desa Gentan. Alasannya adalah potensi yang ada di Desa Gentan salah satunya pada sektor pertanian. Tidak bisa dipungkiri bahwa peran petani sangat besar dalam memajukan dan mengembangkan potensi desa ini. Untuk itu, mahasiswa tersebut ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana penerapan petani-petani yang ada di Desa Gentan melakukan pekerjannya sehari-hari.
Untuk itu, pada minggu ke-5 ini mahasiswa tersebut berkesempatan mengunjungi salah satu petani yang ada di Desa Gentan yaitu Mbah Suminem atau kerap disapa dengan Mbah Nem yang beralamat di Dusun Galangan, RT 01 RW 05, Gentan, Susukan, Kabuaten Semarang. Pada kesempatan tersebut, mahasiswa KKN melakukan wawancara dengan melakukan tanya jawab langsung dengan beliau terkait bagaimana pekerjaan yang beliau lakukan. Mbah Nem memiliki beberapa lahan persawahan dan salah satunya telah dilakukan pemanenan padi. Dari hasil panen ini menghasilkan kurang lebih 10 karung padi. Pada saat ini tengah dilakukan proses penjemuran padi, sehingga setiap hari Mbah Nem harus mengangkat karung-karung padi tersebut untuk nantinya dijemur. Penjemuran padi sendiri dilakukan di halaman depan rumah Mbah Nem. Berdasarkan keterangan dan pengamatan, cara yang dilakukan oleh Mbah Nem dalam mengangkat karung padi masih belum sesuai karena masih bertumpu pada punggung dan dengan posisi membungkuk. Untuk itu, diperlukan dilakukan edukasi terkait cara pengangkatan yang baik dan benar sehingga dapat meminimalisir terjadinya gangguan pada sistem otot dan rangka sebagai penyakit akibat kerja. Sehingga nantinya dapat diterapkan pada saat pengangkatan karung padi pada panen selanjutnya.