Sampah Organik Membludak, Mahasiswa KKN UNDIP Sulap Sampah Organik Jadi Pupuk Kompos

Tualang, Siak Sri Indrapura (31/07/2020) – Sampah merupakan masalah umum yang terjadi disetiap lapisan masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan. Berawal dari sampah organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga dibuang tanpa diolah serta mewabahnya Covid-19 di Indonesia, menyebabkan aktivitas sehari-hari masyarakat lebih banyak dihabiskan di rumah sehingga bercocok tanam menjadi solusi bagi masyarakat untuk mengisi kegiatan luang di rumah, khususnya ibu-ibu Kelompok Wanita Tani Cendana Wangi di Desa Tualang

Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro mengadakan sosialisasi cara membuat kompos organik padat dari sampah rumah tangga kepada ibu-ibu Kelompok Wanita Tani di Desa Tualang. Sebelum melaksanakan kegiatan membuat pupuk kompos bersama, mahasiswa KKN Undip Desa Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak Sri Indrapura terlebih dulu mencoba membuat pupuk kompos sendiri pada Sabtu (25/7/2020) sebagai uji coba untuk pembuatan kompos sendiri. Sosialisasi dengan tajuk “Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Organik” ini dilakukan pada Rabu sore (29/07) di salah satu rumah ibu kelompok wanita tani, dimana dibuka oleh Tim KKN Undip dan kata sambutan dari Ketua Kelompok Wanita Tani Cendana Wangi. Dalam sosialisasinya Tim KKN Undip menjelaskan bahwa pengomposan sampah organik dapat menjadi alternatif jitu untuk mengurangi timbunan sampah di TPA serta mengurangi kebiasaan masyarakat yang sering membakar sampah.

Sejatinya, sampah organik rumah tangga masih bisa diolah menjadi pupuk kompos. Cara membuatnya sangat mudah yaitu dengan menyiapkan terpal, sampah organik rumah tangga yang telah dicacah, sekam padi ataupun sekam kayu, dolomit, tanah serta pupuk kandang. Untuk mempercepat proses fermentasi, gunakan campuran air dan EM4 (Effective Microorganism 4) yang dilarutkan dengan gula dengan perbandingan 1:1:50, kemudian semprotkan air campuran EM4 tersebut ke sampah organik hingga lembab. Setelah itu, masukkan sekam padi atau sekam kayu, tanah bercampur pupuk kandang, sampah organik, secara berlapis ke dalam terpal, kemudian tutup kembali dengan tanah bercampur pupuk kandang dan sekam padi atau sekam kayu. Lakukan hal tersebut secara berulang sehingga membentuk layer. Setelah semua bahan masuk ke terpal, tunggu beberapa hari sampai pupuk kompos organik dari sampah rumah tangga siap dimanfaatkan. Setiap harinya campuran sampah di dalam terpal harus di aduk agar sirkulasi udara dalam sampah tetap terjaga

Dapat dilihat bahwa antusiasme ibu-ibu Kelompok Wanita Tani di Desa Tualang sangat tinggi, dikarenakan masih kurangnya edukasi kepada masyarakat tentang pembuatan kompos serta dalam waktu dekat ini akan diadakan perlombaan rumah pangan lestari antar kelompok tani. Pada akhir kegiatan Tim KKN Undip memberikan seperangkat starter kit serta modul untuk menunjang pembuatan kompos. Diharapkan dari kegiatan ini nantinya dapat mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah dan dapat menambah keterampilan para ibu-ibu mengenai cara pembuatan kompos secara mandiri.

Pemberian starter kit pembuatan kompos kepada
Ketua Kelompok Wanita Tani Cendana Wangi

Nama: Eikel Kristianta Surbakti
Prodi: Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik
Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Florentina Kusmiyati, M.Sc.
Lokasi KKN: Desa Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak Sri Indrapura, Riau