Penambahan Klaster Baru, Mahasiswa Undip Ajak Masyarakat Pasar Menggunakan Masker Melalui Kampanye Poster Berbahasa Daerah.
Solok, Sumatera Barat.
Indonesia, Pandemi covid-19 yang kurvanya tak pernah menunjukkan penurunan signifikan, membuat masyarakat sudah terbiasa dan kerap kali mengabaikan Protokol Kesehatan yang telah dianjurkan Pemerintah. Apalagi, semenjak gaya hidup baru yang di terapkan Pemerintah yaitu Konsep New Normal. Semenjak New Normal, diterapkan gaya hidup masyarakat telah berubah. Penggunaan masker diarea Keramaian sangatlah penting dan menjadi anjuran nomor satu yang diwajibkan dalam daftar Protokol Kesehatan.
Sumatera Barat, adalah salah satu dari beberapa Provinsi yang telah diizinkan untuk menerapkan Tatanan Normal baru di Indonesia. Dan menjadi yang pertama penerapan new normal, hal ini dikarenakan Kurva yang tak meninggi seperti Pulau Jawa. Salah satu dari Kota yang telah menerapkan New Normal adalah Kota Solok. Sebagai Kota transit yang kerap disinggahi Pelancong, Pemerintah Kota Solok mewajibkan masyarakatnya menggunakan Masker.
Di tengah pandemi ini, Pencegahan sudah diupayakan untuk meminimalisir penyebaran Virus Corona di Kawasan Pasar Raya Kota Solok. Namun pencegahan yang tak disertai aturan yang ketat membuat penambahan Klaster Baru Virus Corona di Pasar Raya Kota Solok Bertambah. Kesadaran Penggunaan Masker di lingkungan Masyarakat Kota Solok terbilang rendah. Karena Masih banyak didapati orang – orang yang bahkan bergerombolan tak menggunakan Masker Pergi Ke Keramaian seperti Pasar Raya. Pedagang dan pembeli, nyatanya masih banyak yang tak menggunakan masker saat bertransaksi di tengah padatnya Pembeli. Penambahan Klaster Baru Covid-19 pada bulan Juni lalu, membuat Pemerintah Melakukan Test Usap Massal pada para Pedagang Pasar Raya. Untuk itu, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro Velya Dwi Nanda, bersama – sama mengajak masyarakat pasar untuk mengenakan masker, melalui Kampanye poster penggunaan masker di area Pasar Raya Kota Solok. Kegiatan ini dilakukan, sebagai salah satu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro yang dilaksanakan di kampong halaman masing – masing mahasiswa.
“Harapannya, Program KKN Kampanye masker ini bisa membantu untuk menyadarkan kembali masyarakat, ditambah dengan Slogan Kampanye Penggunaan Bahasa Daerah yang bisa menarik perhatian Masyarakat agar dibaca dan diterapkan” Ujar Velya.
Melalui kegiatan KKN Kampanye Masker ini, Velya telah mengajak masyarakat, tidak hanya pasar dan toko – toko, namun juga sekolah – sekolah seperti SMP dan SD untuk menggunakan Masker. Kegiatan ini sudah berlansung sejak 19 Juli hingga 25 Juli 2020. Di Pasar Raya, Poster telah disebar di beberapa titik keramaian pada Jumat (24/7) diantaranya adalah Pasar Ikan, Pasar Sayur/Rempah,Pasar Baju Atas, Pasar Elektronik dan masih ada beberapa titik lagi yang sering menjadi pusat keramaian.
Kegiatan ini tidak hanya menempelkan poster saja, tapi juga mengajak secara lansung masyarakat untuk menggunakan masker di tempat – tempat sudah di jelaskan didalam poster. Adapun poin – poin penting yang disertakan didalam poster, adalah bahaya tak menggunakan masker, tata cara penggunaan masker yang benar, dan tempat – tempat yang wajib menggunakan masker.
Kegiatan ini juga terus berlanjut hingga periode KKN selesai dengan melihat titik – titik yang layak untuk menempelkan poster. Penempelan tidak lagi berpusat pada daerah Kota Solok, namun juga bisa meluas ke Kabupaten Solok, dengan melihat kebutuhan masyarakat.