Urban Farming Ramah Lingkungan, Mahasiwa Undip Hijaukan Pekarangan Untuk Kemandirian Pangan di Masa Pandemi Covid-19
Sukasari (25/07/2020) Pelaksanaan kegiatan KKN TIM II Universitas Diponegoro tahun 2020 ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena terjadi penyesuaian dengan keadaan pandemi Covid-19 saat ini dan perlu memerhatikan protokol kesehatan yang mengurangi kegitan keramaian dan kerumunan masyarakat sehingga kegiatan KKN TIM II dilaksanakan secara mandiri di daerah asal dari masing-masing mahasiswa KKN. Tema KKN TIM II Universitas Diponegoro yaitu Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). Muammar Zhafar Aziz adalah salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP di Kampung Dukuh RT 01 Desa Sukasari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang Jawa Barat.
Lahan pertanian yang di Indonesia khususnya di desa Sukasari kian tahun mengalami penyempitan karena digunakan untuk infrastruktur fasilitas umum dan perumahan sehingga untuk menjaga ketahanan pangan perlu adanya inovasi dalam menghidupkan pertanian, khusunya di masa pandemi covid-19 saat ini. Ketahanan pangan di masa pandemi covid-19 perlu dijaga dan ditingkatkan, Urban Farming dengan Teknik Vertikultur adalah salah satu program yang dilakukan oleh Muammar selaku mahasiswa KKN Tim II UNDIP di desa Sukasari pada tanggal 22 – 25 Juli 2020. Program Urban Farming dengan Teknik Vertikultur dilakukan secara bertahap dari mulai tahap persiapan (pembelian alat bahan, pembuatan prototype, buku panduan dan poster), tahap sosialisasi (penyerahan buku panduan Urban Farming ke beberapa warga RT 01) dan tahap pelaksanaan pelatihan (penyuluhan, perakitan bersama warga RT 01 dan foto bersama).
Sosialisasi program dilakukan dengan cara door to door ke rumah-rumah warga RT01 dengan menjalankan protokol kesehatan. Pelatihan pembuatan Urban Farming dilaksanakan di salah satu rumah warga RT 01 yang diikuti oleh 5 orang dewasa, 1 remaja dan 4 anak-anak dengan menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Alat dan bahan yang digunakan dalam perakitan Urban Farming memanfaatkan bambu, kayu dan botol plastik yang tidak dipakai, sedangkan semaian yang siap untuk ditanam adalah tanaman sayur-sayuran seperti caisim, mentimun, cabai dan tomat. Pemanfaatan limbah dapur seperti cangkang telur, air beras dan kulit pisang digunakan sebagai pupuk organik, bagian bawah bawang daun dimanfaatkan untuk ditanam kembali, sedangkan limbah botol plastik digunakan sebagai pot tanaman. Benih sayur-sayuran seperti kangkung, bayam, seledri, selada, caisim, tomat, mentimun dan cabai dibagikan kepada anak-anak selain untuk mengisi kegiatan siswa selama belajar di rumah, juga bertujuan untuk meningkatkan rasa peduli lingkungan, memperkenalkan pemanfaatan limbah sekitar dan pertanian ramah lingkungan kepada anak-anak. Monitoring, pengawasan serta pendampingan pemeliharaan tanaman dilakukan oleh Mahasiswa Undip di rumah warga yang mengadopsi Urban Farming.
Prinsip zero waste yang dilakukan selama pelatihan berlangsung diterima dengan baik oleh warga dan interaksi tanya jawab yang cukup intens terkait program khususnya bagi warga yang beternak ayam di rumah nya karena vertikultur ini dapat meminimalisir gangguan ayam selama pertumbuhan tanaman. Anak-anak yang mengikuti kegiatan pelatihan pun terlihat antusias dan senang untuk memelihara tanaman yang ditanami bersama-sama. Buku panduan Urban Farming dengan Teknik Vertikultur diberikan kepada beberapa warga RT 01 dan poster pengenalan jenis urban farming ditempelkan pada beberapa warung, selain itu juga dapat dilihat di link berikut: .
Melalui program Urban Farming ini, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam menjalankan kemandirian pangan skala rumah tangga selama pandemi Covid-19 sehingga dapat mengurangi pengeluaran biaya untuk pangan, meningkatkan penghijauan di desa serta memotivasi warga lainnya untuk bercocok tanam dan memahami pentingnya pertanian selama pandemi Covid-19.
Penulis : Muammar Zhafar Aziz
Editor : Solikhin