MAHASISWA KKN UNDIP MEMBUAT INFILTRO (INSTALASI FILTRASI & OZONASI AIR) SEBAGAI ALAT PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK MENINGKATKAN AKSES AIR BERSIH

Cilangkap/08/08/2020

Menghadapi berbagai tantangan global komunitas internasional yang difasilitasi oleh PBB mengadopsi 17 tujuan sebagai bagian dari agenda global baru (new global agenda) yang dikenal dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) pada sektor lingkungan hidup adalah memastikan masyarakat mencapai akses universal air bersih dan sanitasi.

Terkait dengan SDG`s tujuan 6, kualitas air pada sebagian besar sungai di Indonesia dalam masa kritis karena banyaknya masukan cemaran berupa limbah padat maupun limbah cair.

Masuknya limbah padat kedalam sungai mengakibatkan berkurangnya kapasitas dan luasan sungai karena sungai telah berubah menjadi tempat pembuangan limbah bagi masyarakat. Selain limbah padat, banyaknya cemaran limbah cair dari industri maupun limbah domestik (limbah rumah tangga, pasar, dan rumah sakit) menyebabkan menurunnya kualitas air sungai sehingga air sungai menjadi tidak layak untuk dimanfaatkan oleh masyarakat karena terdapatnya cemaran kandungan kimia yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Maka dari itu, terkait dengan pengelolaan kualitas air sungai dilakukan dengan mengolah Kembali air sungai yang telah tercemar menggunakan alat INFILTRO (Instalasi Filtrasi dan Ozonasi Air)

INFILTRO (Instalasi Filtrasi dan Ozonasi Air) merupakan alat pengolahan air berbasis filtrasi dan ozonasi. Sehingga tidak hanya dihasilkan air yang jernih melalui sistem filtrasinya namun air yang dihasilkan terbebas dari mikroorganisme dari sistem ozonasi.

Adapun tahapan proses kerja INFILTRO :

  1. Pengendapan
  2. Sistem Filtrasi 2 Arah
  3. Sistem Ozonasi

Alat ini bernama INFILTRO (Instalasi Filtrasi & Ozonasi Air). INFILTRO terdiri tiga bagian yaitu wadah penampungan air dan pengendapan, wadah sistem filtrasi dan wadah sistem ozonisasi.

  1. Proses pengendapan

Proses pengendapan air sungai ditampung didiamkan sampai gumpalan kotoran yang terjadi mengendap semua (+ 45 – 60 menit). Setelah kotoran mengendap air akan tampak lebih jernih.

  • Sistem Filtrasi

Air yang berada pada wadah pengendapan dipompakan menuju sistem fitrasi. Pada sistem filtrasi air akan disaring dengan 4 lapisan media filter yaitu :

  • Pasir Silika atau biasa disebut pasir kuarsa adalah untuk menghilangkan kandungan lumpur, tanah, partikel kecil dan sedimen pada air.
  • Karbon aktif adalah produk olahan dari arang batok kelapa, kelapa sawit atau batu bara berfungsi untuk penyerap bau, menghilangkan warna kuning dan unsur yang merugikan di dalam kandungan air. Karbon aktif atau active carbon memiliki daya serap yang tinggi dan mudah menjernihkan air.
  • Pasir Mangan efektif mengurangi zat besi dan mangan dalam air.
  • Pasir Zeolit  berfungsi untuk meningkatkan kadar oksigen, memberikan segar dalam air dan menyerap zat kapur ringan dalam air. Mampu menyaring besi namun dalam jumlah tidak banyak.

Sistem filtrasi terbagi menjadi dua, filtrasi pertama dilakukan searah gravitasi (mengarah kebawah) kemudian air  difiltrasi kembali kedua melawan gravitasi (mengarah ke atas) menuju ke sistem ozonasi.

  • Sistem ozonasi

Ozonasi merupakan salah satu teknologi pengolahan air dengan memasukkan ozon ke dalam air. Ozon merupakan gas yang terdiri dari tiga atom oksigen yang merupakan salah satu oksidator kuat.

Sistem ozonasi berfungsi untuk desinfektan membunuh bakteri yang ada didalam air dengan kemampuan yang lebih baik dibandingkan klorin atau desinfektan lainnya karena mempunyai daya oksidasi yang kuat sehingga dapat menghilangkan endotoksin (pyrogenic lippopolysaccharides), Total Organic Carbon (TOC) dan  mempunyai koefisien mematikan (lethality coefficient) yang lebih besar daripada klor sehingga lebih efektif dalam membunuh mikroorganisme dan virus. Dalam media cair ozon menghasilkan radikal bebas yang menginaktivasi mikroorganisme.

Dengan adanya alat pengolahan air sungai diharapkan dapat meningkatkan akses air bersih dan tingkat kebersihan di lingkungan sekitar dan memanfaatkan Kembali air yang telah diolah untuk kebutuhan sehari-hari non konsumsi.

Editor : Dr. Aju Putrijanti, S.H., M.Hum

Penulis : Aida Habibah N – FSM – Angkatan 2017