Masyarakat Cemas Akibat Covid-19? Mahasiswi Undip Terjun Ke Lapangan Untuk Mengatasinya
Medan (05/08) – Pandemi COVID-19 mulai masuk ke wilayah Indonesia sejak Februari 2020. Pandemi menyebabkan beberapa hal seperti ketidakpastian, kebingungan dan keterdesakan (WHO, 2005). Penyebab terjadinya pandemic COVID-19 ialah sebuah virus yang bernama SARS-CoV-2 atau yang biasa kita sebut sebagai Virus Corona.
Virus ini tidak hanya menyerang kesehatan fisik namun juga berdampak pada kesehatan psikologis manusia khususnya yaitu dapat memunculkan kecemasan. Resiko penyebaran yang tinggi, belum adanya vaksin, serta ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi turut serta dalam memberikan dampak kecemasan pada psikologis manusia. Secara umum, risiko nyata terpapar virus COVID-19 mungkin rendah, namun keadaan ini mendapatkan perhatian oleh media sehingga menjadi topik diskusi dalam sosial media. Selain itu masyarakat juga mendapatkan informasi serta kebijakan dari berbagi sumber, misalnya tenaga Kesehatan, pemerintah dan media sehingga masyarakat dapat mengubah perilakunya namun disertai dengan kekhawatiran (Sjöberg, 2000).
Berbagai kondisi yang terjadi dimasa pandemi memberikan efek psikologis kepada masyararakat (WHO, 2020). Pandemi COVID-19 dinilai sebagai stressor yang berat dan dapat memunculkan respon yaitu kecemasan. Kecemasan merupakan suatu keadaan psikologis dan fisiologis yang dicirikan oleh komponen – komponen somatik, emosi dan perilaku. Komponen – komponen ini menciptakan suatu perasaan tidak enak seperti kegelisahan, kekhawatiran atau ketakutan. Kecemasan dasarnya berfungsi sebagai mekanisme kontrol terhadap diri untuk tetap waspada terhadap apa yang akan terjadi. Hal ini wajar, sehat, dan normal. Namun, kecemasan akan merugikan dan berdampak buruk jika sudah menyebabkan ketidakseimbangan fungsi tubuh yang berakibat terganggunya aktivitas sehari – hari. Menurut hasil penelitian Rinaldi & Yuniasanti (2020) menunjukkan bahwa 7.6% dari 731 sampel masyarakat Indonesia mengalami kecemasan yang tinggi akibat pandemi COVID-19.
Maka dari itu, salah satu mahasiswi Psikologi Undip berniat untuk melaksanakan program psikoedukasi mengenai kiat-kiat dalam menangani kecemasan pada masa Pandemi COVID-19. Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung dalam rangka melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Dengan adanya KKN ini diharapkan mahasiswa dapat memberdayakan dan mengajak masyarakat untuk tetap survive ditengah Pandemi COVID-19. Program ini dilaksanakan pada tanggal 1-2 Agustus 2020 di wilayah Lingkungan XIV, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan dilaksanakan secara door-to-door guna menghindari terjadinya perkumpulan massa.
Kegiatan dimulai dengan memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan kegiatan, pelaksanaan psikoedukasi, dan sesi tanya jawab. Setelah dilakukannya psikoedukasi kegiatan dilanjutkan dengan memberikan debriefing kepada peserta program untuk memberikan evaluasi pada kegiatan yang sedang dilaksanakan. Program ini dilaksanakan dengan harapan agar masyarakat Harjosari II dapat mengatasi kecemasan yang terjadi dan tetap dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan mental yang sehat.
Penulis: Tri Gita Maharani, Psikologi 2017
DPL: Alan Prahutama S.Si, M.Si.