Serba – Serbi Tani dan Ternak
Pada awal minggu ini kami Tim I KKN Undip diberi kesempatan untuk mengisi acara perkumpulan KTT (Kelompok Ternak Tani) di Dusun Kalisoko Kidul Desa Tegalrejo. Perkumpulan ini berlangsung pada pukul 8 malam dengan dihadiri oleh 30 bapak-bapak KTT. Pada kesempatan kali ini kami memberikan edukasi berupa Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Batang Pohon Pisang dan Penggemukan Ternak Sapi Potong. Kami memilih tema edukasi tersebut karena di Desa Tegalrejo terdapat banyak pohon pisang yang mana batang pohonnya seringkali terbuang sia-sia dan di desa ini terdapat banyak warga yang beternak sapi potong namun mereka masih belum memahami cara beternak sapi potong yang baik khususnya dalam hal penggemukan.
Pemberian edukasi ini diawali dengan cara pembuatan pupuk organik cair dar batang pohon pisang. Alat-alat yang dibutuhkan berupa ember dan tutupnya, selang, botol plastik bekas, air, batang pohon pisang, gula pasir, EM4 serta timbangan. Cara pembuatannya yaitu pertama menyiapkan ember, selang dan botol bekas yang berisi air. Kemudian memasukkan batang pohon pisang yang telah dipotong/dicacah sebanyak 1 kg ke dalam ember. Lalu masukkan 3L air ke dalam ember dan tambahkan 200gr gula pasir (namun dapat diganti dengan gula merah/molase) serta tambahkan 4 tutup botol EM4 kemudian menghubungkan botol yg berisi air menggunakan selang melalui tutup ember yang telah dibolongi ke dalam ember. Ember ditutup rapat dan dibiarkan selama kurang lebih 10 hari. Selama 10 hari tersebut akan terjadi proses fermentasi dimana proses tersebut akan menghasilkan pupuk cair organik. Proses fermentasi yang benar ditandai dengan terciumnya bau seperti tape setelah kurang lebih 10 hari. Namun apabila proses tersebut gagal maka akan timbul bau busuk. Setelah 10 hari tersebut pupuk organik cair siap digunakan. Dalam penggunaannya 1L pupuk organik cair tersebut ditambahkan air air sebanyak 15L kemudian diaplikasikan pada tanaman dengan cara disemprotkan pada tanaman tersebut, Pada pupuk cair organik batang pisang ini mengandung banyak zat Posfor dimana zat ini akan merangsang pembuahan pada tanaman.
Pemberian edukasi ini dilanjutkan dengan materi tentang penggemukan ternak sapi potong. Materi tersebut dijelaskan cara-cara memilih bibit sapi potong yang baik, sanitasi kandang pada sapi potong, cara pemberian pakan yang baik, jenis-jenis pakan yang diperlukan dan berbagai perawatan-perawatan untuk sapi potong. Bapak-bapak KTT sangat antusias dengan materi yang diberikan. Beberapa dari mereka mengaku bahwa selama ini mereka belum melakukan sanitasi kandang ternak nya dengan baik sehingga sapi potong yang mereka miliki kualitasnya masih rendah. Sanitasi yang kurang baik pada kandang ternak menyebabkan sapi menjadi cacingan, cacing pada tubuh sapi tersebut kemudian meyebabkan nafsu makan pada sapi berkurang sehingga sapi menjadi kurus. Sanitasi yang baik dilakukan minimal 2 hari sekali namun alangkah lebih baik jika dilakukan setiap hari. Mereka juga mengaku bahwa selama ini mereka masih belum memperhatikan jenis-jenis pakan yang baik untuk ternaknya. Pemberian pakan yang baik diawali dengan pemberian konsentrat kemudian dilanjutkan dengan pemberian hijauan dan air yang tidak terbatas. Pemberian pakan di pagi hari pun perlu diperhatikan pula, apabila hijauan yang diberikan pada ternak terdapat embun maka sapi yang memakannya akan mengalami kembung dan apabila kembungnya sudah parah akan menyebabkan kematian pada ternak. Pengetahuan yang diberikan sangat berguna dan mereka pun tidak sabar untuk mengaplikasikannya pada ternak-ternak mereka.