Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Magic Science untuk Atasi Rasa Bosan Selama Belajar di Rumah

Cicanir, Majalengka (8/8/2020), Situasi pandemi Covid-19 membuat proses belajar mengajar dilakukan di rumah masing-masing sampai batas waktu yang belum ditentukan. Setelah lebih dari 4 bulan, anak-anak mulai merasa bosan bermain dan belajar di rumah. Rahmi Fauziani, salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro berinisiatif melaksanakan program edukasi tentang ilmu sains bagi anak-anak tingkat sekolah dasar melalui “Magic Science”. Program ini dilaksanakan di Blok Pangampiran RT 002/RW 005, Desa Cicanir, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka pada hari sabtu (1/8/2020).
“Kegiatan magic science bertujuan untuk mengenalkan ilmu sains beserta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk melatih kreatifitas anak dalam mempelajari ilmu sains.” ungkap Rahmi Fauziani, mahasiswa KKN Tim II UNDIP Periode 2020.
Pengenalan ilmu sains kepada anak-anak juga disusun sebagai bentuk dukungan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 ‘Quality Education’ yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara. Program ini dimulai dengan menjelaskan ilmu sains dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari melalui video. Selanjutnya dilakukan beberapa eksperimen sederhana diantaranya Badaka (Balon Soda Cuka), Lampu Lava, dan TTMT (Telur Terapung Melayang Tenggelam). Dari eksperimen ini anak-anak dapat mengetahui proses balon yang bisa mengembang tanpa di tiup, fenomena minyak dan air yang tidak dapat bercampur, serta penyebab suatu benda (telur) dapat terapung, melayang, dan tenggelam.

Anak-anak sangat antusias mengikuti program ini. Melalui pengamatan dan percobaan, anak-anak belajar menghubungkan antara realitas dan teori sains yang pernah dipelajarinya. Dengan adanya program magic science ini diharapkan anak-anak dapat mengatasi rasa bosan saat belajar dan mengenal ilmu sains sejak dini.
Penulis : Rahmi Fauziani (Kimia 2017)
Editor : Solikhin