MAHASISWA KKN UNDIP DISIPLINKAN INOVASI DESA
Wonogiri (4/8) Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II di Desa Kopen, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. KKN bertemakan pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi dengan tujuan pembangunan berkelanjutan mendorong mahasiswa untuk mengembangkan potensi desanya. Desa Kopen, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri memilki salah satu inovasi desa yakni produksi kain batik tulis asli. Tak sekedar kain batik tulis, corak yang disajikan begitu khas, yakni corak Wonogiren.
“Produksi kain batik tulis asli Wonogiren ini dikelola oleh kelompok wanita di Desa Kopen. Terbentuknya kelompok usaha ini berawal dari adanya program pemberdayaan perempuan dengan membatik yang diselenggarakan oleh pemerintah desa. “Alhamdulillahnya salah satu warga ada yang menekuni dan membentuk rumah produksi ini” jelas Sarto, Kepala Desa Kopen. Rumah produksi ini kemudian dikenal sebagai Omah Batik Wanita Mandiri yang dikelola oleh 16 anggota dan diketuai oleh Ibu Harnita. Produk yang dihasilkan merupakan kain batik dengan corak khas Kabupaten Wonogiri, hal inilah yang menjadikan kelompok usaha ini didaftarkan pada Wonogiri Innovation Award sebagai inovasi Desa Kopen.
“Untuk menghasilkan corak Wonogiren ini diperlukan teknik khusus, dan tidak semua pengrajin batik dilatih untuk membuatnya. Dalam satu Kecamatan Jatipurno ini, hanya Desa Kopen yang mendapatkan kesempatan untuk mengetahui cara membuatnya. Jadi produksi ini sangat berpotensi untuk dijadikan icon desa” tegas Ibu Harnita, Ketua Omah Batik Wanita Mandiri. Tergolong inovasi yang baru merangkak, Omah Batik masih memasarkan produknya secara sederhana, yakni melalui relasi dari tiap anggota. Dengan potensi yang dimiliki dan kendala pemasaran yang dihadapi inilah yang menjadi dasar pelaksanaan program pelatihan promosi dan pemasaran online oleh mahasiswa Undip.
Program pelatihan promosi melalui media online dan pemasaran melalui e-commerce yang dilaksanakan mahasiswa Undip ini dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Pertemuan pertama dilangsungkan pada Senin 13 Juli 2020 dengan mengusung materi pengenalan promosi dan pemasaran online. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari berikutnya Selasa, 14 Juli 2020 dengan memberikan pelatihan pada kelompok usaha ini dalam menggunakan aplikasi Shopee sebagai saran pemasaran online. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada Senin 3 Agustus 2020 dengan memberikan pelatihan penggunaan aplikasi Instagram sebagai saran promosi di media online. Dan pertemuan keempat dilaksanakan pada Selasa 4 Agustus 2020 dengan mengusung pendalaman materi serta ajakan disiplin protokol kesehatan. Sebagai kelompok usaha yang akan ditujukan sebagai icon desa, para anggota menjadi cerminan bagi warga desa lain. oleh karenanya ajakan disiplin protokol kesehatan melalui Omah Batik ini diharapkan juga mampu memberikan semangat bagi seluruh warga untuk selalu menjaga diri, kesehatan, dan kebersihan guna mencegah penyebaran virus Covid-19.
Penulis : Estining Galih Saputri – 12020117120023 – Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
Editor : Dra. Puji Astuti, M.Si
Wilayah : Kabupaten Wonogiri