SIAPA BILANG BURJO ITU TIDAK SEHAT? Penerapan Protokol Kesehatan COVID-19 di Burjo Kelurahan Bulusan Berupa Pengadaan Fasilitas Cuci Tangan untuk Mencegah Penyebaran COVID-19

Bulusan, Semarang (25/7). Pelaksanaan KKN Universitas Diponegoro Tim II 2020 mulai berlangsung sejak Minggu, 5 Juli 2020 hingga Sabtu, 15 Agustus 2020. KKN Undip Tim II 2020 memiliki konsep yang sangat berbeda dari KKN Reguler biasanya sebagaimana kini KKN berlangsung dalam kondisi pandemi sehingga berifat mandiri atau KKN yang diadakan dikampung masing-masing secara individu dengan mengusung tema ”Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)“. Selain membuat program yang diharapkan mampu relevan dengan konsentrasi jurusan masing-masing, mahasiswa juga diharapkan mampu membuat program pengabdian masyarakat yang sesuai dengan problematika yang muncul ditengah masyarakat selama pandemi COVID-19. Berangkat dari hal ini, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional melakukan riset terkait kondisi sosial masyarakat Kelurahan selama masa pandemi ini. Sebagai salah satu kelurahan di Tembalang yang padat akan mahasiswa, tidak heran burjo selalu menjadi sasaran bagi para mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah untuk menyantap makanan. Oleh karena itu, Burjo menjadi salah satu tempat banyak orang untuk berinteraksi. Tingginya tingkat interaksi tersebut menyebabkan rentannya kesempatan orang untuk terpapar Virus Corona.

Pengadaan fasilitas cuci tangan di Burjo Priangan.
Pengadaan fasilitas cuci tangan di Burjo Mey-Mey.

Setelah berdiskusi dengan pihak kelurahan, RT, RW setempat serta melakukan beberapa kali observasi, terlihat beberapa burjo belum menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Hal ini menjadi suatu permasalahan tersendiri mengingat tingginya tingkat interaksi antara burjo dan konsumen, sedangkan burjo tersebut tidak mengikuti protokol kesehatan salah satunya cuci tangan. Dari permasalahan tersebut Mahasiswa berinisiatif untuk melakukan pengadaan tempat cuci tangan beserta sabun di burjo-burjo yang belum terdapat tempat cuci tangannya yaitu di Burjo Priangan dan Burjo Mey-Mey. Setelah dipersiapkan alat-alat cuci tangan termasuk ember dan juga sabun, kemudian fasilitas tersebut diberikan kepada pemilik Burjo. Setelah memberikan tempat cuci tangan, mahasiswa juga menghimbau pemilik burjo agar selalu mengingatkan para pengunjung agar mencuci tangan guna mencegah penyebaran COVID-19. Pengadaan fasilitas cuci tangan di Burjo disambut baik oleh pemilik Burjo. Pemilik Burjo mengaku merasa terbantu dengan adanya fasilitas cuci tangan di Burjonya, guna mencegah pemilik dan pengunjung Burjo dari paparan Virus Corona.

Setelah melakukan pengadaan tempat cuci tangan di kedua Burjo tersebut. Mahasiswa kembali melakukan pemantuan guna memastikan manfaat dan keberlangsungan dari tempat cuci tangan tersebut. Dari situ dapat terlihat bahwa banyak dari pengunjung yang mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

Pengunjung datang dan cuci tangan di tempat yang telah disediakan

#KKNtimIIperiode2020

#p2kknundip

#lppmundip

#UNDIP

#KKNIndonesiaTimur

Ragil Prakoso – Hubungan Internasional Universitas Diponegoro 2017

Dosen Pembimbing : Nurhasmadiar Nandini, S.KM., M.Kes.

Kelurahan Bulusan, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.