REPORTASE UMKM WONOREJO
Pekan ini (minggu ketiga) kami TIM 1 KKN Undip Desa Wonorejo melakukan survey lanjutan terhadap UMKM-UMKM yang berada di desa.
Dari survey tersebut, kami temukan kembali kebanyakan UMKM yang ada di desa ini adalah UMKM keset dan mebel.
secara umum, pelaku usaha keset dan mebel di Desa Wonorejo hanya melakukan produksi bila ada pesanan saja,
jika tidak ada pesanan mereka pun tidak melakukan produksi sehingga perkembangannya pun tidak begitu pesat,
belum lagi prioritas pendapatan utama warga Desa Wonorejo adalah sebagai petani sehingga usaha ini pun sedikit tersendat-sendat.
Namun ada juga beberapa UMKM di Desa Wonorejo yang memiliki potensi maju karena keseriusan dari pemiliknya, seperti UMKM Kripik Pisang “Larasati” dan UMKM Mebel “..”.
Kami memutuskan untuk melakukan follow-up terhadap UMKM Kripik Pisang “Larasati” di Dusun Mranak
dan UMKM mebel … di Dusun Durenan Desa Wonorejo. Follow-up yang kami lakukan tentunya menyesuaikan dengan keluhan
atau permasalahan yang dialami oleh pemilik UMKM.
Kripik Pisang “Larasati” berbahan baku dasar pisang. Namun, bukan seperti pisang pada umumnya. Pisang yang digunakan adalah pisang bawen
dimana pisang tersebut berwarna hijau dan berbentuk lebih besar dan lebih panjang dibandingkan dengan pisang lainnya dan berasal dari kebun sendiri.
Pengolahan Kripik Pisang “Larasati” terbilang unik karena melalui proses pembakaran terlebih dahulu kemudian digoreng sebanyak 2 kali.
Kripik Pisang “Larasati” memiliki beberapa rasa yang ditawarkan, tetapi rasa asin dan manis adalah yang menjadi favorit.
Kripik Pisang Larasati ini memiliki keluhan pada kemasan yang dimilikinya. Kemasan dirasa kurang menarik.
kemudian kami mengajukan kemasan dan disertai logo yang baru.
selain mengajukan bentuk kemasan baru, kami juga mengajak Kripik Pisang Larasati untuk
mengikuti kegiatan Expo di Kab semarang pada tanggal 14 Februari nanti.
Sedangkan untuk UMKM Mebel ‘..’ di Durenan keluhan yang dialaminya adalah masalah penjualan/ pemasarannya.
UMKM tersebut hanya melakukan produksi bila ada pesanan. kemudian kami merancang rencana untuk membantu dalam pemasarannya melalui online
agar dapat terjual lebih luas namun tetap terjangkau dari segi biaya penjualannya.
Selain follow up terhadap UMKM yang telah kami survey, pada pekan ini juga kami mematangkan konsep FGD
yang akan dilaksanakan pada pekan keempat dengan menyelesaikan IMAP Desa Wonorejo dan
identifikasi masalah bangunan dan pemukiman Desa.
setelah persiapan kami selesai kami menyebar undangan kepada setiap ketua RT, ketua RW, Kadus, Kades dan perangkat desanya untuk mengikuti FGD.