Manfaatkan Data Kependudukan, Mahasiswa KKN Undip Buat Piramida Penduduk serta Analisis Risiko Rentan Covid-19 Berdasarkan Klasifikasi Usia Warga

SEMARANG – Bertempat di RW 11, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Semarang, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro (KKN Undip) bernama Arrum Eka Syafitri membuat program pengolahan data kependudukan. Data kependudukan diambil dari Kantor Kelurahan Tegalsari Semarang yang selanjutnya diolah dan dicocokkan dengan data warga pada enam RT di wilayah RW 11 dari tanggal 20 Juli 2020 sampai tanggal 10 Agustus 2020.

Mahasiswa Undip melakukan pencocokan data kependudukan dari kelurahan dengan data pada  RT. (Sumber: Arrum Eka Syafitri)

“Saya ketua RT 01 RW 11 sangat berterima kasih dengan adanya pencocokan data terbaru dari pihak Undip, ke pengurus kami sehingga kami bisa juga mencocokkan data validasi terhadap warga kami dengan data yang ada di kelurahan,” komentar Bapak Ari.

Ketua RT 04 RW 11, Bapak Bram, mengungkapkan, “Walaupun data kami berupa hardcopy dari warga kami yang mengumpulkan KK (Kartu Keluarga), tetapi kalau bentuknya seperti ini di-resume dan diketik ulang di softcopy kami sangat berterima kasih.”

Setelah data terkumpul, data diolah dalam bentuk piramida penduduk dan luaran berupa banner MMT diserahkan kepada ketua RW 11.

Penyerahan banner MMT Piramida Penduduk RW 11 ke ketua RW. (Sumber: Arrum Eka Syafitri)

“Piramida penduduk itu, jumlah penduduk sangat dibutuhkan,” komentar Pak Joko selaku ketua RW 11 Tegalsari Semarang.

Selain pembuatan piramida penduduk, data usia warga diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan keproduktifan lalu dianalisis kerentanan Covid-19 pada tiap klasifikasi usia.

Diperoleh bahwa terdapat 18,65% warga RW 11 merupakan anak-anak (usia 0-14 tahun) dalam usia belum produktif di mana pada usia ini termasuk usia yang mudah terkena infeksi dan perlu diberi pemahaman dalam menjaga kesehatan oleh yang lebih dewasa. Sebanyak 72,23% usia 15-64 tahun merupakan warga yang produktif bekerja atau dianggap mampu berkontribusi kepada bangsa. Pada usia produktif, menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, risiko terjadinya penularan Covid-19 adalah karena interaksi di tempat kerja atau berkumpulnya orang. Selanjutnya, terdapat 9,12% warga berusia 65 tahun ke atas atau sudah tidak lagi produktif di mana menurut Pusat Analisis Determinan Kesehatan Republik Indonesia, pada usia tersebut termasuk orang yang lebih rentan terkena Covid-19 karena dikaitkan dengan menurunnya sistem imun.

Hasil analisis ini kemudian dituangkan dalam bentuk poster dan ditambahkan upaya pencegahan penularan yang bisa dilakukan oleh masyarakat yaitu menjaga jarak, menjaga kebersihan tangan, hindari menyentuh wajah, menutup mulut ketika batuk/bersin, memakai masker, dan membatasi aktivitas luar rumah.

Penempelan poster. (Sumber: Arrum Eka Syafitri)

Poster berisi kerentanan berdasarkan klasifikasi usia diharapkan mampu memberikan pengertian lebih kepada masyarakat betapa pentingnya mencegah penularan Covid-19 untuk semua usia. Mari menjaga diri, saling mengingatkan, patuhi protokol kesehatan agar kondisi tetap kondusif dan kasus positif Covid-19 terus menurun.