MASYARAKAT MASIH ABAIKAN PROTOKOL KESEHATAN, MAHASISWA UNDIP CIPTAKAN ANTISEPTIK ALTERNATIF DAN EDUKASI MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN #KKNKotaKabPekalonganBatang
Pekalongan (31/07) – Masyarakat masih belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menjaga kebersihan terutama kebersihan tangan, oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi secara bertahap dengan tanpa menggunakan kalimat covid-19.
Kasus positif dan kematian akibat corona virus semakin hari makin meningkat, namun tampaknya masyarakat masih kurang peduli untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Maka untuk mendampingi masyarakat, seorang mahasiswa KKN TIM 2 Universitas Diponegoro menciptakan antiseptik alami yang ekonomis dan mudah dibuat. Antiseptik tersebut hanya terdiri dari 2 bahan utama yaitu daun sirih dan jeruk nipis. Pembuatan antiseptik bekerjasama dengan anggota IPPNU Kelurahan Degayu.
Di India, daun sirih atau betel leaf berperan penting sejak kebudayaan kuno karena sifat kuratifnya. Sementara dalam pengobatan tradisional Tiongkok, daun ini digunakan untuk pengobatan berbagai gangguan dan diklaim memiliki sifat detoksifikasi, antioksidan, dan antimutasi. Selain itu, daun sirih juga digunakan sebagai stimulan, antiseptik, dan penyegar napas yang sudah dimanfaatkan sejak jaman dahulu.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) cara terbaik menghilangkan kuman dan bakteri di tangan adalah dengan mencuci tangan. Maka perlu dilakukan edukasi cara mencuci tangan yang baik. Namun karena masyarakat mulai merasa tidak peduli dengan corona virus, maka edukasi yang dilakukan tanpa menyebutkan covid-19. Karena memang selain rentan terhadap virus covid-19. Tangan juga rentan terkena bakteri dan virus yang lain.
Editor: Nikie Astorina YD, SKM, M. Kes