Cegah Potensi Penularan Covid-19 Mahasiswa Undip buat Touchless Handsanitizer dengan Sistem Injak

Duri, Riau (3/8) Semakin hari pandemi Covid-19 dilaporkan semakin meningkat. Berdasarkan data yang didapat dari laman resmi pemerintah yaitu https://covid19.go.id/ kasus positif Covid-19 per tanggal 1 Agustus mencapai 109.936 jiwa dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 67.919 jiwa dan pasien meninggal dunia sebanyak 5.193 jiwa. Meskipun saat ini sudah dalam fase New normal pandemi Covid-19 ini masih menjadi bayang – bayang menakutkan pada setiap aktivitas masyarakat karena masih banyak yang belum menerapkan physical distancing menurut aturan New Normal dengan benar.

Semakin hari sudah semakin banyak himbauan mengenai informasi protokol kesehatan yang berkaitan dengan New Normal. Hal ini terus digencarkan agar masyarakat semakin patuh akan protokol kesehatan dan menerapkan physical distancing yang benar, selain itu masyarakat juga dihimbau untuk sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir ataupun menggunakan handsanitizer apabila tidak memungkinkan untuk mencuci tangan menggunakan air mengalir.

Untuk menghindari penularan Covid-19, pada program kerja KKN ke dua ini mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, Nurul Afifah membuat alat bantu tekan handsanitizer dengan sistem injak atau bisa disebut dengan touchless handsanitizer. Alat ini dibuat agar masyarakat bisa tetap menggunakan handsanitizer dengan higienis tanpa harus menekannya, hal ini ditujukan untuk menghindari kontak langsung antara satu tangan dengan tangan yang lainnya dimana bisa berpotensi untuk menularkan virus atau penyakit. Cara kerja alat ini adalah dengan menginjakkan kaki ke alat lalu handsanitizer secara otomatis keluar tanpa harus ditekan menggunakan tangan.

Alat bantu tekan handsanitizer dengan sistem injak ini diberikan kepada RT 004 / RW 008 melalui bapak Sugiono selaku ketua RT 004, menurut saran dari bapak Sugino sebaiknya alat ini ditaruh di Musholla setempat yaitu Musholla Al-Aqsa, pertimbangannya karena masih ada beberap warga yang masih kurang mematuhi protokol kesehatan saat melakukan ibadah di Musholla. Pihak Musholla sendiri sebenarnya sudah menyiapkan sabun untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki Musholla namun masih ada warga yang masih belum menerapkan protokol kesehatan itu ketika akan memasuki  Musholla.

Oleh : Nurul Afifah / 21080117130047 (Teknik Lingkungan 2017)

DPL : Prof. Dr. Ir. Florentina Kusmiyati, M.Sc.

Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau