Kreatif di Masa Pandemi, Mahasiswa UNDIP Ajak Masyarakat Sulap Limbah Plastik Menjadi Kerajinan Ecobrick

Bekasi (25/7) – Arya Aji Triwibowo, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II tahun 2020 melaksanakan kegiatan edukasi dan pendampingan mengenai pengolahan sampah plastik menjadi ecobrick kepada remaja di wilayah RT 06/RW 015 Kelurahan Bekasi Jaya Kecamatan Bekasi Timur  Kota Bekasi. Kegiatan dilakukan dirumah salah satu warga, Ibu Retno.

Persoalan saat ini yang sering dihadapi dalam rangka meningkatkan fungsi ekosistem di wilayah konservasi adalah sampah. Sampah merupakan persoalan klasik yang dari dulu hingga kini menjadi masalah bersama oleh seluruh dunia khususnya di Indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang, permasalahan sampah harusnya mendapat perhatian lebih.

Gambar 1. Edukasi tentang pengolahan limbah plastik

Plastik merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam pembuatan segala perlengkapan yang dibutuhkan oleh manusia. Penggunaan bahan plastik dalam kehidupan sehari-hari tentu akan menimbulkan penimbunan sampah dalam jumlah yang besar. Sedangkan menurut sifatnya plastik cenderung kuat dan tidak mudah rusak oleh pelapukan. Pembuangan sampah yang tidak bijaksana tentu akan berdampak terhadap kelangsungan ekosistem. Hal ini dikarenakan pembuangan sampah-sampah tersebut akan bermuara di laut sehingga perlu adanya sebuah pengelolaan sampah yang ramah lingkungan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak negatif dari sampah plastik. Banyak cara dalam mengelola sampah plastik agar tidak berdampak terhadap ekosistem. Pengelolaan tersebut bisa dalam bentuk penyediaan tempat sampah, pembentukan komunitas bank sampah dan mendaur ulang sampah menjadi bahan berguna lainnya. Salah satu proses daur ulang yang ramah lingkungan serta tidak menghabiskan biaya tinggi adalah ecobrick. Ecobrick merupakan pemanfaatan sampah plastik ramah lingkungan yang dijadikan sebagai barang berguna seperti kursi atau meja.

Gambar 2. Demonstrasi pembuatan ecobrick

Pengolahan sampah plastik dimulai dari pembuatan ecobrick dari botol bekas yang kemudian diisi dengan sampah plastik yang telah dipotong-dipotong. Setelah iitu digunakan kayu untuk menekan sampah plastik yang didalam botoh sampai botol terisi penuh dengan plastik. Botol-botol yag telah dijadikan ecobrick kemudian disusun dan direkatkan menjadi sebuah kursi. Botol-botol bekas yang terkumpul juga dioalah menjadi sebuah tempat sampah. Langkah sebelumnya botol-botol tersebut dipilah berdasarkan jenisnya, kemudian membuat sebuah kerangka menyerupai tempat sampah dari besi. Setelah itu disusun menggunakan benang sampai menutupi permukaan dari kerangkanya. Diharapkan kegiatan seperti ini dan budaya mengurangi sampah plastik dapat dilakukan secara berkelanjutan dan diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh: Arya Aji Triwibowo, Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.
Dosen Pembimbing Lapangan: Yuni Dwi Hastuti, S.Kep., Ns., M.Kep.
Tags :
#KKNPulangKampung
#KKNtimIIperiode2020
#p2kknundip
#lppmundip
#undip

Oleh: Arya Aji Triwibowo

Editor : Yuni Dwi Hastuti