PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DARI BAHAN ORGANIK

Desa Sigading, Kecamatan Huristak Kabupaten Padang Lawas (Jumat, 31 Juli 2020) Mahasiswa KKN TIM II dari Universitas Diponegoro, Semarang periode 2020 sedang melaksanakan program kerja pertama yaitu “Pembuatan Pupuk Kompos dari Bahan Organik”. Pelaksanaan program kerja pertama ini bertempat lokasi KKN yaitu Desa Sigading. Desa Sigading merupakan salah satu desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani dan pekebun yang berada di Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumateta Utara. Desa Sigading cukup terpencil karena jarak ke kota lumayan jauh. Dilatar belakangi dengan profesi mata pencaharian masyarakat yang sebagian besar bertani dan beternak maka sudah sewajarnya masyarakat tahu dan mengerti cara pembuatan pupuk kompos dari kotoran hewan dan pupuk tersebut digunakan sebagai penyubur tanaman di kebun.
Latar belakang kegiatan pembuatan pupuk kompos ini adalah dengan melihat kondisi masyarakat dimana rata-rata mata pencaharian adalah bertani dan beternak. Jenis tanaman yang hamper semua masyarakat miliki adalah pohon sawit dan juga pohon karet. Upaya meningkatkan produksi tidak hanya bertumpu pada perluasan lahan, oleh karenanya produktivitas kelapa sawit per hektar areal tanaman perlu untuk segera ditingkatkan. Untuk itu perlu mengidentifikasi upaya yang diperlukan dalam meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit. Identifikasi dilakukan dengan menganalisa semua factor yang terlibat dalam meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit dengan analytical network process (ANP). Kriteria potensial berdampak besar pada peningkatan produktivitas perkebunan adalah kesehatan tanaman, penyisipan bibit, jenis pupuk, jumlah dan dosis pupuk, kesesuaian alat dan bahan kerja, jenis tanah, frekuensi pupuk, prosedur kerja, pengendalian gulma, pengendalian hama, teknologi pemupukan, dan pemupukan bibit. Populasi per hektar dan keseragaman tanaman dengan bobot 31,5%, dan pemupukan 27,6% menjadi faktor utama yang harus diamati dan ditindaklanjuti untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit. Oleh karena itu pemanfaatan bahan organik sebagai pupuk kompos sangat penting di lokasi KKN terkait. Tepat pukul 13.00 WIB poster yang telah didisain dikirimkan melalui aplikasi WA. Hal tersebut dikarenakan adanya larangan untuk berkumpul. Dengan adanaya kegiatan ini masyarakat menjadi mengerti akan fungsinya bahan organic seperti kotoran hewan yang diolah menjadi pupuk kompos dan dijadikan sebagai pupuk tanaman. Respon yang diperoleh dari masyarakat pun sangat bagus.
Di tengah pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia sekarang semoga KKN pulang kampung tahun ini dengan program yang telah dijalankan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro tersebut bermanfaat bagi masyarakat dan juga mahasiswa tersebut. semoga dengan adanya program ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Semoga kegiatan KKN pulang kampung periode II dengan kegiatan “Pembuatan Pupuk Kompos dari Bahan Organik” meninggalkan kesan baik masyarakat setempat. (Anisah Harahap, Departemen Ilmu Kelautan, FPIK Universitas Diponegoro 2017).
Dpl : Alan Prahutama, S.Si., M.Si