MAHASISWA KKN TIM II UNDIP MENGAJAK WARGA MEMBUAT TAMENG PELINDUNG DIRI FACE SHIELD

Tembalang (11/8) – Kota semarang sepertinya memang telah kembali normal dimana sebelumnya kota Semarang menerapkan sistem lockdown, namun normal saat ini bukanlah normal seperti biasanya melainkan New Normal. Namun apakah sebenarnya arti New Normal ?

Arti New Normal yaitu perubahan perilaku atau kebiasaan untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasa namun dengan selalu menerapkan protokol kesehatan ditengan situasi pandemi COVID-19. Situasi pandemi seperti ini mengaharuskan semua orang didunia harus hidup normal seperti biasanya namun masih tetap berdampingan dengan COVID-19, segala cara dilakukan agar kehidupan kembali normal namun tetap memperhatikan kesehatan. Pemerintah menghimbau kepada seluruh rakyatnya untuk selalu jaga jarak dan selalu menggunakan masker, namun tidak menutupi masyarakat dapat menambah alat perlindungan  dengan menggunakan faceshield. Face shield merupakan alat pelindung diri  yang berguna untuk melindungi  seluruh bagian wajah pemakainya dari berbagai macam marabahaya seperti bakteri maupun virus yang dapat melayang diudara sehingga tidak bersentuhan langsung dengan wajah. Warga kelurahan tembalang masih banyak yang belum memiliki Faceshield, beberapa ada yang mengira bahwa harga faceshield mahal, oleh karena itu mahasiswa KKN Undip berinisiatif untuk membuat program pembuatan face shield.

Program pembuatan face shield dibuat mengingat bahan dan alat yang dibutuhkan cukup sederhana dan tidak mengeluarkan biaya yang banyak. Pembuatan diikuti oleh 5 orang warga kelurahan tembalang yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, namun ada beberapa yang memiliki usaha kecil di rumah yaitu membuat olahan makanan berbahan dasar singkong. Respon warga terhadap program ini sangat positif, dikarenakan mereka belum mengetahui bahwa bahan yang digunakan dalam pembuatan face shield sederhana dan mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau, seperti kancing, plastik mika, karet kain dan busa sponge. Salah satu warg juga ada yang berniat untuk meneruskan pembuatan face shield untuk dapat dijual namun dengan skala kecil, hal tersebut dilakukan untuk mengisi waktu luang dirumah agar lebih dapat bermanfaat dan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan. Mahasiswa KKN berupaya agar terus dapat membantu warga tersebut dalam membantu pembuatan faceshield dan membantu dalam pemasaran face shield tersebut. Pemasaran dilakukan dimulai dari teman teman dekat dan tetangga sekitar dan juga melalui sosial media.

Penulis : Bima Aji Sukma
Editor : Daud Samsudewa, S.Pt, M.Si, Ph.D.