Jumantik Cilik Solusi Usir Jentik

Rembang, 31 Oktober 2020 – Desa Wisata Punjulharjo merupakan salah satu Desa di Kabupaten Rembang yang berada di pesisir pantai. Desa Punjulharjo sendiri menjadi salah satu desa yang terdampak kekurangan air bersih ketika musim kemarau tiba. Bahkan kebutuhan memasak hanya bisa menggunakan air bersih yang dibeli dari sumber mata air Gunung Kajar.

  Keterbatasan jumlah air akibat tidak lancarnya PDAM, Pamsimas dan sumber air sumur telah memunculkan bak – bak penampungan besar yang sangat tidak memungkinkan dilakukan pengurasan setiap hari. Selain itu digunakan bak – bak tambahan seperti ember untuk menampung air tetapi tidak ditutup. Dengan banyaknya breeding place nyamuk berakibat pada peningkatan kepadatan nyamuk dan berpotensi menularkan penyakit seperti DBD.

Kesibukan anggota keluarga yang bekerja di Pantai Karang Jahe dari pagi hingga sore serta volume penampungan yang besar tidak memungkinkan anggota keluarga menguras bak secara rutin. Kondisi bak dibiarkan terbuka dan menjadi tempat yang sangat disukai nyamuk. Berdasarkan kondisi yang ada diperlukan partisipasi anak – anak untuk menurunkan kepadatan nyamuk. Edukasi dan cara pengendalian perlu diberikan pada anak – anak sejak dini.

Penjelasan Materi Jumantik

Kehadiran jumantik cilik dapat menggugah kesadaran masyarakat dan memotivasi untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Kehadiran jumantik cilik dapat berperan menurunkan kepadatan jentik yang juga berimbas pada penurunan kasus akibat nyamuk.

Kegiatan edukasi dan praktik lapangan jumantik cilik di Desa Punjulharjo diikuti oleh 20 anak yang terdiri dari 5 anak dari Dukuh Godo, 5 anak dari Dukuh Jetak, 5 anak dari Dukuh Kiringan dan 5 anak dari Dukuh Mbelah.  Kegiatan diawali dengan pemutaran film tentang DBD, kemudian diberi pengetahuan tentang nyamuk dan penyakit yang disebabkan nyamuk, cara pencegahan, serta peran jumantik cilik. Acara dikemas secara menarik dengan pemaparan materi, pemutaran video, melibatkan peran aktif peserta serta bersama – sama menyanyikan mars jumantik. Selanjutnya peserta dibagi menjadi 4 kelompok untuk melakukan simulasi pemantauan jentik. Pemantauan meliputi pemantauan di dalam dan luar ruangan pada tempat – tempat yang berpotensi menjadi breeding place nyamuk seperti bak kamar mandi, ban bekas dan botol bekas.

Pemantauan jentik di dalam dan di luar rumah

Antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan menjadi modal baik bagi keberlanjutan program demi terciptanya lingkungan yang bersih dan bebas dari penyakit.

Diharapkan program edukasi jumantik cilik dapat diteruskan oleh Pemerintah Desa Punjulharjo dengan memberikan pendidikan dan pelatihan secara berkala dan bekerjasama dengan tenaga kesehatan terkait sehingga wilayah Desa Punjulharjo bebas dari risiko penularan DBD.

Penulis : Dwi Umeisyaroh/Fakultas Kesehatan Masyarakat/Entomologi Kesehatan