AIR SUMUR WARGA TAK LAYAK KONSUMSI!!! MAHASISWA UNDIP MENINGKATKAN KUALITAS AIR DI DESA ROWOREJO MELALUI PROGRAM “Sehat Air-Ku”
ROWOREJO (22/01/2021) Warga di Desa Roworejo mengeluhkan air yang keluar dari sumur yang kotor dan tak layak konsumsi. Air yang keluar berwarna keruh dan berbau. Warga terpaksa mencari air bersih dari tempat lain untuk memenuhi kebutuhan minum atau memasak. Adanya kekhawatiran warga terhadap kandungan yang terdapat di dalam air tersebut sehingga memilih menggunakan air dari sumber air yang bersih di tempat lain. Biasanya beberapa warga yang sumber airnya tidak layak dikonsumsi mengambil air bersih di tempat saudara atau tetangga terdekat.
Sementara itu, Novan Priyo selaku Sekretaris Desa Roworejo membenarkan jika terdapat permasalahan air yang kurang layak di Desa Roworejo. Air yang keluar dari sumur warga berwarna keruh, berbau, dan berasa. Dari permasalahan air tersebut, diperkirakan bahwa penyebab utamanya yaitu adanya pencemaran air dari limbah domestik sehingga mempengaruhi tingkat kualitas air di sumber air milik warga setempat. Selain itu, pada Bulan Maret Tahun 2021 di Desa Roworejo telah direncanakan akan dibuat PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).
Permasalahan kualitas air yang terdapat di Desa Roworejo ini, menimbulkan ketertarikan Mahasiswa KKN Undip Periode 2021 yang bernama Cahyani Esa Safitri dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan Universitas Diponegoro membuat alat untuk meningkatkan kualitas air. Mahasiswa KKN yang dibimbing oleh Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto,S.T,M.Eng ini membuat alat penjernih air keruh dan desinfeksi air (Sehat Air-Ku).
Sehat Air-Ku merupakan program 1 Mahasiswa KKN Undip 2021 yang terdiri Penjernih air keruh dan alat desinfeksi air. Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pembuatan alat penjernih air keruh diadakan dalam rangka meningkatkan pencapaian akses kualitas air minum dan sanitasi yang baik sesuai program SDGs “Clean Water and Sanitation”.
Penjernih Air Keruh (PAK) memiliki 2 model, yaitu model 1 dan model 2. Dalam pembuatan Penjernih Air Keruh (PAK) Model 1 yang ditujukan untuk menjernihkan air sebanyak 100 liter ini, terdiri dari 3 sachet bahan. Sachet 1 (kapur dan polimer) seberat 4 gram, sachet 2 (PAC) seberat 8 gram, dan sachet 3 larutan kaporit sebanyak 20 mL. Sedangkan Penjernih Air Keruh (PAK) Model 2 digunakan untuk menjernihkan air sebanyak 50 liter. Sachet 1 (kapur dan polimer) seberat 2 gram, sachet 2 (PAC) seberat 4 gram, dan sachet 3 larutan kaporit sebanyak 10 mL. Masing-masing bahan ini dikemas dalam plastik dan diberi label (Serbuk No. 1, Serbuk No. 2, Larutan No. 3) agar memudahkan dalam implementasi alat tersebut.
Untuk mendapatkan hasil air yang jernih seperti percobaan di atas diperlukan beberapa menit agar kotoran pada air dapat benar-benar mengendap.
Alat desinfeksi air ini digunakan sebagai alat desinfeksi air pada reservoir di penampungan air, reservoir/water tower, maupun sumur gali penduduk. Spesifikasi Chlorine Diffuser atau alat desinfeksi air yaitu menggunakan pipa PVC diameter 2” dan ¾” dengan panjang masing-masing 40 cm. Pada pipa PVC diameter ¾” digunakan sebagai wadah kaporit, dop diameter 2” dan ¾”, tutup drat ¾”, verlock shock diameter 2 x 1,25”, pasir diameter 1,0-3,0 mm, tali plastik ± 50 cm sebagai pengait, campuran kaporit kadar 60-70% dengan pasir perbandingan (1:1). Kemudian pada pipa PVC 2” diberi lubang dengan diameter 3 mm sebanyak 3 buah, dan pipa PVC ¾” diberi lubang dengan diameter 1 mm sebanyak 3 buah (atas 1, bawah 1, dan tengah 1).
Dari kegiatan implementasi program 1 Sehat Air-Ku (alat penjernih air keruh dan desinfeksi air) yang telah dilaksanakan memberikan referensi kepada masyarakat dalam mengatasi permasalahan kualitas air di sumber air miliknya. Sehingga diharapkan dengan adanya Program KKN dari Mahasiswa UNDIP, dapat membantu masyarakat dan perangkat desa dalam mengatasi permasalahan yang ada di Desa Roworejo, khususnya dalam hal ini tentang permasalahan kualitas air.
#kkntim1periode2021
#p2kknundip
#lppmundip
#undip
Penulis : Cahyani Esa Safitri
DPL : Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto, S.T,M.Eng