Strategi Jitu Pengembangan UMKM di Saat Krisis Pandemi COVID-19 Melanda

Padangsari, Kota Semarang (24/1) Pandemi Covid-19 telah memberikan pukulan telak terhadap kondisi perekonomian nasional.  Salah satu yang terkena dampaknya adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).  Sepinya pengunjung mengakibatkan banyaknya diantara UMKM yang harus gelar tikar.  “Pendapatan usaha kami selalu menurun, penjualan kami hanya mengandalkan kepada pelanggan tetap dan yang sudah mengetahui lokasi kami berjualan” tutur Windu salah satu warga yang memiliki usaha mikro di daerah Padangsari. 

Kurangnya pemahaman akan teknologi sebagai sarana pemasaran dan akan diberlakukannya Pembatasan Sosial Secara Besar (PSBB) oleh pemerintah dari tanggal 11-25 Januari 2021 mengakibatkan semakin memburuknya pendapatan UMKM.

Gambar 1: Pelaksanaan Pengembangan UMKM

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro dengan melaksanakan sosialisasi pengembangan usaha mikro warga RW 017. Program ini dilaksanakan sebagai upaya untuk memberdayakan Kegiatan usaha mikro ditengah Covid-19. Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh pelaku usaha mikro wilayah RW 017.  Mengusung tema Suistainable Development Goals (SDG’s), kegiatan ini bertujuan untuk membantu usaha mikro supaya bertahan ditengah Covid-19.  

Gambar 2: Pelaksanaan Pengembangan UMKM

Program ini menjadikan upaya mewujudkan SDG’s dalam penjualan Usaha mikro.  Sosialisasi meliputi kondisi dan lapangan usaha terkini dan upaya pelaku usaha mikro dalam menyusun strategi usaha seperti mengajarkan teknologi sebagai sarana penjualan dan mendaftarakan UMKM yang belum terdaftar kepada kelompok UMKM khususnya daerah Padangsari.  Dengan terdaftarnya UMKM mengakibatkan mudahnya pengusaha UMKM dalam menerima bantuan dana dari pemerintah. Melalui pelaksanaan program tersebut diharapkan kedepannya pengusaha UMKM mampu memiliki persiapan strategi pemasaran yang lebih baik dalam menghadapi Covid-19.  

Oleh: Farhan Rafif Santana

Jurusan/ Fakultas: Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan/ FEB