Pengaruh PSBB: Sekolah-Sekolah Kembali Daring. Mahasiswa KKN Undip Nekat Mengumpulkan Siswa SD!

Sidomukti (19/1) ‒ PSBB Jawa-Bali kembali diterapkan. Dilaksanakan mulai tanggal 11-25 Januari 2021. Penerapan kembali PSBB dilakukan karena semakin banyaknya kasus positif Covid-19. Hal ini memiliki dampak yang cukup besar, termasuk anak-anak sekolah dasar. Bagi siswa sekolah dasar, tidak mudah untuk memahami materi-materi yang diberikan tanpa bantuan seorang guru. Berdasarkan wawancara mahasiswa KKN Undip dengan salah satu orang tua murid sekolah dasar, yaitu Yuni (30) berpendapat bahwa mereka masih kesusahan dalam membimbing anak-anak mereka terkait dengan materi sekolah.
“Saya itu bingung Mbak, kalau ngajarin anak-anak Saya”, ujar Yuni.
Selain itu, mereka tidak memiliki banyak waktu untuk membimbing karena sibuk bekerja.
Hal ini menjadi kesempatan bagi salah satu mahasiswa di bawah bimbingan Solikhin, S.Si., M.Sc., yaitu Arnitya Devi (21) mahasiswa KKN Undip jurusan sastra Indonesia, untuk menjadikannya salah satu program KKN. Program tersebut yaitu “Rumah Belajar”. Program ini membantu anak-anak tingkat sekolah dasar untuk belajar berkualitas secara tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pelaksanaan program ini dimulai pada tanggal 12 Januari 2021. Awalnya peserta hanya berjumlah empat orang saja, namun hari demi hari peserta semakin bertambah. Peserta mulai dari kelas satu hingga enam SD. Agar situasi belajar lebih kondusif, Devi membuatkan jadwal menjadi beberapa kelompok belajar. Kelas satu sampai tiga di hari senin, rabu, dan jumat. Sedangkan kelas empat sampai enam di hari selasa, kamis, dan sabtu.
Antusiasme anak-anak sangat besar, seperti Cinta (8) yang lebih menyukai belajar di “Rumah Belajar”. Semangat mereka juga menjadikan semangat tersendiri bagi Devi. Mereka lebih suka belajar bersama di “Rumah Belajar” daripada rumah masing-masing.
“Aku lebih suka belajar di sini, Mbak. Kalau di rumah gak ada yang ngajarin”, ujar Cinta siswa kelas 3 SD.
Di “Rumah Belajar” mereka akan dibantu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan selama belajar di rumah (daring) dan juga akan diberikan pemahaman literasi. Setelah beberapa hari berjalan, terlihat masih banyak anak yang masih minim pengetahuan akan literasi. Literasi sangat penting untuk meningkatkan prestasi dan membantu berpikir kritis.
Dengan adanya program “Rumah Belajar” orang tua murid sangat terbantu akan pembelajaran anaknya selama sekolah daring ini. Seperti yang dituturkan Nita, selaku orang tua murid, bahwa program KKN ini sangat membantu dan menjadikan anak-anak lebih giat belajar.
“Iya Mbak, ini sangat membantu proses belajar anak-anak, mereka jadi giat belajar kalau ada KKN gini”, ujar Nita (27).
Masyarakat Sidomukti, terutama orang tua murid, berharap program “Rumah Belajar” terus berjalan walau masa KKN telah usai.
Penulis: Arnitya Devi Pujiastuti
Fakultas: Fakultas Ilmu Budaya
DPL: Solikhin, S.Si., M.Sc.