Angka Penularan Virus Terus Melonjak, Mari Terapkan Budaya Mencuci Tangan Setiap Saat!


SEMARANG – Dilansir dari laman https://siagacorona.semarangkota.go.id/ kasus postif Corona, update terakhir pada Sabtu 23 Januari 2021 total kasus terkonfirmasi mencapai angka 25.690.
Seperti yang kita ketahui, genap satu tahun kasus COVID-19 telah berada di Indonesia, jumlah kasus positif di Indonesia yang seharusnya menurun malah tetap mengalami kenaikan hari demi hari. Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat yang lalai dalam menjalankan kewajibannya masing-masing, contohnya seperti masih banyak warga yang tidak peduli dengan kepentingan umum dan kepentingan dirinya sendiri. Masih banyak pedagang-pedagang yang nekat membuka tokonya melewati batas waktu yang disetujui oleh pemerintah, masih banyak warga yang lalai dalam menerapkan budaya cuci tangan setelah beraktivitas padahal alat cuci tangan telah disediakan di setiap penjuru tempat umum, selain itu masih banyak warga juga yang lupa akan mengenakan masker yang dianjurkan oleh pemerintah yakni surgery mask. Demikian adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab melonjaknya jumlah kasus COVID-19 di Indonesia dan khususnya Semarang. Saya Wawa Gravelia, Mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan KKN, akan melaksanakan program yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya cuci tangan dalam memutus rantai penularan COVID-19.

Pemberian wawasan mengenai pentingnya budaya mencuci tangan dan pemberian alat handsanitizer berbasis sensor telah dilaksanakan pada hari senin (25/1) pukul 12.00 WIB langsung ke pihak RT 01 Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari. Kegiatan Pemberian wawasan mengenai pentingnya budaya mencuci tangan dan pemberian alat handsanitizer berbasis sensor mempunyai tujuan untuk memberi kesadaran pada warga sekitar dan perangkat RT mengenai pentingnya mencuci tangan yang baik dan benar guna memutus rantai penyebaran COVID-19. Pada minggu pertama telah dilakukan pengumpulan materi mengenai pembuatan alat handsanitizer berbasis sensor dan survey untuk mengetahui titik kerumunan yang bisa memicu penyebaran virus COVID-19 ini. Lalu pada minggu selanjutnya telah dilakukan pembuatan alat handsanitizer berbasis sensor dan dilakukan tahap final yaitu ujicoba alat karena alat rentan dengan kebocoran dan malfungsi.

Meskipun kegiatan ini mempunyai banyak sekali kekurangan dan terbatas karena masih dalam masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKKM) tetapi terdapat harapan besar agar masyarakat mau membiasakan budaya mencuci tangan setelah beraktifitas.