Tembus 70 Kasus Covid-19 di Komplek Lipi, Mahasiswi Undip Beri Strategi Pertahanan Diri
Kabupaten Bogor (25/01/2021)— Wabah Covid-19 di Indonesia sejak maret 2020 lalu masih belum usai. Di tengah wabah pandemi, Universitas Diponegoro Semarang melaksanakan Kuliah Kerja nyata (KKN) yang diikuti sebanyak 2717 mahasiswa/i dan ditempatkan di lokasi domisili peserta KKN. Kegiatan yang semula dilakukan secara berkelompok, kini KKN harus dilakukan secara mandiri untuk menghindari penularan Virus Covid-19.
Salah satu peserta KKN Fildza Andita Meirina, mahasiswi program studi Ilmu Sejarah, fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro melaksanakan KKN di kabupaten Bogor. Di tengah pandemi bukan halangan untuk tidak mengabdikan diri kepada masyarakat. Bertempat di Komplek Lipi, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor kegiatan KKN dilaksanakan selama 45 hari pada tanggal 4 Januari hingga 16 Februari 2021. Pada awal pelaksanaan KKN, Fildza melakukan observasi lingkungan di ruang publik lokasi KKN. Dalam observasi menghasilkan bahwa masih terdapatnya warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Beberapa warga juga merasa masih berada di lingkungan sendiri sehingga tidak diperlukan mematuhi protokol kesehatan. Akan tetapi, berdasarkan laporan Tim Tanggap Covid-19 Masjid Fajar Baitullah (TTC MFB) hingga tanggal 21 Januari 2021 di Komplek Lipi, sebanyak 72 orang terpapar Covid-19. Ketidakwaspadaan warga akan Covid-19 akan berisiko karena protokol kesehatan penting diterapkan yang tidak hanya akan melindungi dirinya, melainkan juga orang lain.
Berangkat dari permasalahan tersebut, tercetuslah program “Jagapati” sebagai konsep edukasi strategi pencegahan Covid-19 kepada warga di Komplek Lipi untuk menjaga kesehatan di tengah wabah Covid-19. Program ini dirancang melalui media poster, door-to-door atau pintu ke pintu antar warga, serta video animasi singkat untuk disosialisasikan. Upaya yang dilakukan dimulai dari penerapan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir, menggunakan masker, menjaga jarak dengan orang lain, rutin membersihkan barang-barang dengan cairan pembersih, serta meningkatkan pengetahuan dengan mencari berita-berita terbaru seputar Covid-19. Sosialisiasi dilakukan tidak mengumpulkan banyak warga dengan tujuan mencegah penambahan kasus Covid-19. Warga begitu antusias dengan sosialisasi dan edukasi program karena warga seringkali mendapatkan berita bohong seputar Covid-19 sehingga tidak mengetahui kebenaran informasi tersebut dan berharap edukasi ini dapat menjangkau masyarakat lebih luas dan saling melindungi satu sama lain. Edukasi ini diharapkan akan terus diterapkan oleh warga dan memahami pentingnya menerapkan protokol kesehatan serta kesadaran untuk mematuhi aturan pencegahan Covid-19. (Fildza Andita Meirina)
DPL: Muhyidin, S.Ag, M.Ag, M.H