MAHASISWA UNDIP BANGUN SEMANGAT STUDY FROM HOME MELALUI GERAKAN LITERASI ?!?!

(Klaten, 27 Januari 2021) – Terjadinya pandemi yang telah mewabah sejak 2020 berdampak pada aspek pendidikan. Keputusan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan surat edaran (SE) bernomor 445/0017480 untuk mengurungkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) sebagaimana Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri mengakibatkan kebijakan study from home dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tetap berlangsung guna memutus mata rantai penyebaran virus dan tetap mewujudkan tujuan SDG’s yaitu Quality education. Kebijakan study from home dan PJJ yang tetap berjalan ini berdampak pada kegiatan belajar mengajar yang biasanya kegiatan tersebut dilakukan di sekolah sekarang dilakukan dirumah, hal ini mengakibatkan orang tua lah yang harus mengajari mereka karena guru hanya mengajar dari jarak jauh. Tidak bisa dipungkiri anak-anak lebih paham jika diajari dengan tatap muka secara langsung. Orang tua di Desa Rejoso mengeluh karena semangat belajar anak-anaknya menurun dan malah menghabiskan waktunya dengan bermain.

“Akibat pandemi ini anak-anak itu menganggap belajar di rumah ini sebagai hari libur. Di rumah itu malah pada main bukan belajar, dengan adanya daring itu juga pada malas membaca buku justru main hp terus” , ujar Dwi Wahyuni salah satu orang tua yang memiliki anak usia sekolah.

Menanggapi permasalahan tersebut, mahasiswi bernama Destha Puspitasari dari Jurusan Ilmu Perpustakaan 2017 Universitas Diponegoro melakukan sebuah gerakan literasi di Desa Rejoso. Kegiatan literasi ini dilakukan selama dua hari yaitu hari Kamis, 21 Januari 2021 dan hari Sabtu 23 Januari 2021 dengan tetap memathui protokol kesehatan. Kegiatan literasi hari pertama dengan memperkenalkan perpustakaan melalui penayangan video animasi dan flyer PERILMU (Perpustakaan Istana Ilmu) serta memperkenalkan budaya membaca melalui mendongeng (story telling). Dongeng yang dibaca di hari pertama merupakan dongeng fabel. Cara yang dilakukan untuk mendongeng yakni menyambung dari satu anak ke anak lain. Mendongeng dapat menciptakan semangat membaca dan bercerita bagi anak-anak. Kisah yang terdapat dalam cerita dapat membangun imajinasi dan menambah kreativitas. Selain itu mendongeng juga memiliki manfaat lain, seperti yang dicantukan Destha Puspitasai dalam flyer PERILMU berikut,

Flyer PERILMU oleh Destha Puspitasari

Pada hari pertama kegiatan literasi tersebut juga dilakukan penayangan video yang berhubungan dengan hikmah yang dapat diambil dari dongeng serta mewarnai karakter tokok yang ada pada cerita. Mewarnai ini juga akan mengasah kreativitas, melatih kemampuan motorik dan anak dapat mengekspresikan diri lewat warna yang digunakannya.

Mewarnai tokoh yang ada di dongeng

Di hari kedua pelaksanaan kegiatan literasi dilakukan penayangkan video edukasi terkait virus corona. Hal ini bertujuan agar anak-anak juga selalu waspada terhadap kesehatannya, selanjutnya dilakukan kegiatan mewarnai covid. Tidak hanya itu di kegiatan hari kedua ini anak-anak juga membuat kerajinan dari barang bekas dengan tujuan untuk mengubah barang yang tidak terpakai menjadi bermanfaat. Kerajinan yang mereka buat yakni dari botol bekas yang dijadikan tempat pensil. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan semangat belajar, kreatifitas dan menumbuhkan sikap gemar membaca pada anak-anak. Semakin banyak membaca semakin luas pula pengetahuan yang dimilikinya.

Pembuatan kerajinan dan foto bersama

Penulis : Destha Puspitasari (Ilmu Perpustakaan – Fakultas Ilmu Budaya)

Dosen Pembimbing : Mahendra Pudji Utama, S.S., M.Hum