SUKSES! MAHASISWA KKN UNDIP BERI PEMAHAMAN MENGENAI IDENTIFIKASI BENCANA TANAH LONGSOR MELALUI PETA KERENTANAN TANAH LONGSOR
Pekalongan (27/01) Perubahan iklim dan perubahan tutupan lahan dari yang semula kawasan hutan atau vegertasi menjadi pemukiman menimbulkan potensi-potensi terjadinya bencana alam. Desa Winduaji menjadi salah satu wilayah yang sedang mengalami perkembangan pembangunan, namun hal ini juga dibarengi dengan bencana- bencana yang terjadi di wilayah Desa Widuaji. Pada tahun 2019 dan 2020 secara berturut-turut di Desa Winduaji terjadi bencana tanah longsor. Hal inilah yang mendasari dibuatnya program kegiatan KKN Peningkatan Pemahaman Perangkat Desa Winduaji mengenai Identitifikasi Bencana Tanah Longsor melalui Peta Kerentanan Tanah Longsor Desa Winduaji.
Mengapa kita memerlukan peta kerentanan bencana? Ada seorang ilmuan bernama Kreps (2001), mengatakan “Disaster are non-routine events in societies or their larger subsystems.” atau dapat diartikan bahwa bencana adalah kejadian yang tidak rutin yang terjadi di masyarakat ataupun subsistem yang lebih luas. Penjelasannya adalah bencana merupakan sesuatu yang tidak rutin karena apabila kita pernah terdampak suatu bencana maka kita harus bisa membuat kajian risiko bencana dengan tujuan di masa depan bencana yang sama tidak terjadi lagi atau kalaupun terjadi, risiko yang ditimbulkan akan lebih rendah dari bencana yang dialami sebelumnya. Disinilah kita dapat menyimpulkan pentingnya dilakukan kajian kebencanaan. Di Desa Winduaji sendiri pernah terjadi bencana tanah longsor di RW II pada tahun 2020, untuk itu diperlukan kajian kerentanan tanah longsor di Desa Winduaji sebagai upaya dalam proses mitigasi bencana tanah longsor.
Diharapkan melalui program kegitan KKN ini, pemerintah dapat secara efektif melakukan penanggulangan bencana longsor pada titik-titik wilayah dengan kerentanan bencana longsor tinggi. Hal ini tentu akan meningkatkan efektivitas kerja pemerintah. Bagi warga peta ini berguna untuk meningkatkan kewaspadaan akan adanya bencana, dan berusaha juga untuk tidak merusak lingkungan karena timbul kesadaran daerah yang ditinggali merupakan daerah rawan bencara longsor.
Sadam Husyin, S.Kom (30) sebagai Sekretaris Desa Winduaji memberikan pernyataan “Saya berterimakasih pada mahasiswa KKN Undip tahun 2021, lewat program kegiatan ini Pemdes Desa Winduaji akan sangat terbantu kedepannya dalam proses sosialisasi kepada masyarakat Desa Winduaji terkait dengan wilayah yang rentan terhadap tanah longsor agar supaya bisa mengantisipasi ataupun meminimalisir bencana tanah longsor itu sendiri.”
Sementara Muhammad Sholeh (56) Kasi Kesra Desa Winduaji mengatakan “Melalui penjelasan dari mahasiswa KKN Undip, saya bisa menangkap bahwa ternyata wilayah Desa Winduaji memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana tanah longsor, dan yang paling diwaspadai adalah wilayah RW 3 dan RW 5, setelah mengetahui hal tersebut saya berharap pemerintah Desa Winduaji kedepannya mampu mensosialisasikan kepada warga masyarakat terutama warga RW 3 dan RW 5 untuk bersama-sama bagaimana mengantisipasi bencana longsor, sangat bisa diterapkan aturan-aturan yang akan mendukung hal tersebut.”
Berdasarkan testimoni-testimoni yang diberikan oleh Perangkat Desa Winduaji, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program kegiatan KKN Peningkatan Pemahaman Perangkat Desa Winduaji mengenai Identitifikasi Bencana Tanah Longsor melalui Peta Kerentanan Tanah Longsor Desa Winduaji, telah sukses dilaksanakan dan memberikan hasil yang diharapkan.
Penulis : Bela Karbela
Dosen Pembimbing Lapangan : Farid Agushybana,SKM, DEA, Ph.D
KKN Undip Tim 1 Periode 2021