“TORAKUR dan JKW” : Produk Unggulan Desa Kedungwinong, Pati
Kedungwinong, Sukolilo – Pati, Sejumlah ibu rumah tangga (IRT) yang tergabung ke dalam kelompok PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) desa Kedungwinong, kecamatan Sukolilo, kabupaten Pati mengikuti program pelatihan pembuatan “TORAKUR” atau tomat rasa kurma dan sosialisasi pembuatan lampu berbahan dasar bonggol jagung yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Tim I KKN UNDIP tahun 2016/2017 pada hari Rabu, 01 Februari 2017.
Kegiatan ini merupakan program unggulan tim KKN yang melibatkan seluruh mahasiswa KKN dari berbagai disiplin ilmu dan berhasil diselenggarakan melalui kerjasama dengan kepala desa dan ketua PKK setempat. Pemberian keterampilan pengolahan tomat dan sosialisasi pemanfaatan bonggol jagung ini dilaksanakan di balai desa Kedungwinong pada pukul 13.30 hingga 16.30 WIB.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan para mahasiswa. Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan ini, diharapkan produktivitas kelompok PKK dapat meningkat serta memicu ibu-ibu untuk mandiri
dalam memulai wirausaha”, tegas Ibu Sri Kundari selaku ketua PKK yang juga turut berpartisipasi secara aktif mengikuti kegiatan pelatihan.
Produk olahan tomat, “TORAKUR” bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mengingat bahan makanan yang digunakan serta rasa yang dihasilkan, yaitu tomat yang memiliki rasa seperti kurma, sedangkan lampu yang diproduksi dinamakan lampu “JKW” dikarenakan penduduk desa Kedungwinong terbiasa menyebut istilah “janggel” yang berarti bonggol jagung.
Pemilihan tomat dan bonggol jagung sebagai bahan utama dalam menciptakan produk didasarkan pada ketersediaan bahan tersebut di wilayah desa Kedungwinong. Murahnya harga tomat mentah saat ini menjadikan petani tomat merasa kesulitan dalam meningkatkan perekonomian keluarga sehingga
diperlukan adanya inovasi pengolahan tomat menjadi produk makanan bernilai ekonomi tinggi.
Sementara itu, bonggol jagung yang merupakan bagian dari tanaman jagung masih menjadi limbah yang belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga pelatihan pembuatan kerajinan tangan berbahan dasar bonggol jagung dapat menjadi salah satu alternatif pengembangan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah.