PENYEMPROTAN DISINFEKTAN OLEH MAHASISWA KKN MEMBUAT WARGA KAGET
Demak (24/1) – Dikarenakan wabah covid-19 yang terjadi di Indonesia, pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk tetap melakukan pembatasan pada saat melakukan aktivitas. Terutama aktivitas yang berhubungan dengan orang banyak seperti beribadah maupun pada saat penggunaan fasilitas umum. Fasilitas umum seperti tempat ibadah maupun pos ronda berpotensi dalam menyebarkan virus corona.

Kegiatan penyemprotan fasilitas umum
Maka dari itu diharapkan tempat ibadah dan fasilitas umum dapat dibersihkan secara berkala salah satunya dengan cara penyemprotan disinfektan agar tidak menjadi tempat penyebaran virus corona. Karena permasalahan tersebut maka, Muhammad Juniadi (Mahasiswa aktif Universitas Diponegoro) melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan judul program kerja “Disinfektan Untuk Fasilitas Umum Lebih Aman atau disingkat DUFULA” kegiatan tersebut berlangsung pada hari Minggu, 24 Januari 2021 yang berlokasi di Pucang Jajar Timur RW 21.
Disinfektan yang digunakan pada program kerja DUFULA merupakan disinfektan yang berbahan dasar alami yang tidak berbahaya jika terkena kulit manusia dan ramah lingkungan. Sehingga sangat efektif untuk membunuh virus yang terdapat di benda-benda yang sering digunakan. Bahan dasar yang digunakan pada cairan disinfektan alami tersebut meliputi daun sirih dan jeruk nipis. Bahan dasar tersebut sesuai dengan penelitian dengan judul “Pembuatan Disinfektan dari Bahan Alami untuk Meminimalisir Penularan Covid-19” yang ditulis oleh Budiman et.al dalam jurnal Wellness And Healthy Magazine pada tahun 2020.
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan penyerahan 16 Liter disinfektan alami dan 6 buah disinfektan spray alami yang diwakilkan oleh Muhammad Qosim Marzuki selaku ketua RW 21 Pucang Jajar Timur, selanjutnya dilakukan penyemprotan disinfektan disekitaran lapangan RW 21 terhadap fasilitas warga yang sering digunakan seperti gagang tempat sampah dan kursi. Dilanjutkan dengan penyemprotan menuju pos ronda sebagai lokasi yang sering digunakan warga untuk beraktivitas dan diakhiri dengan penyemprotan di lingkungan masjid RW 21.

Penyerahan disinfektan alami kepada Ketua RW 21
Respon dari salah satu warga yang bertemu pada saat melakukan kegiatan penyemprotan merasa baru mengetahui dan kaget. Salah satu warga tersebut baru mengetahui jika daun sirih dan jeruk nipis jika diolah dengan benar dapat digunakan sebagai disinfektan alami. Karena mengetahui hal tersebut warga merasa lebih aman dengan adanya kegiatan disinfektan untuk fasilitas umum lebih aman. Selain aman karena penyemprotan dengan disinfektan alami dapat mencegah penyebaran virus corona tetapi juga aman bagi tubuh manusia. Hal itu menjadi keunggulan lain dari disinfektan alami dimana tidak bersifat korosif atau dikenal dengan sifat yang dapat merusak tubuh manusia berdasarkan informasi yang didapat dari Utomo dengan judul penelitian “Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3) dan Keberadaannya di Dalam Limbah” dalam jurnal Konversi pada tahun 2012
Muhammad Juniadi – Ilmu Perpustakaan (13040117130033)
DPL : Dyah Wijaningsih, S.H., M.H.