Cemas Merusak Cat Pagar Warga, Mahasiswa KKN UNDIP Putuskan Membuat Disinfektan Alami.
Demak (31/1/2021) – Menghadapi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, jumlah pasien terpapar masih meningkat tiap harinya. Hingga hari ini terkonfirmasi sudah 1 juta orang positif terkena Covid-19. Penularan Covid-19 yaitu melalui droplet pasien positif yang kemudian terhirup oleh orang lain. Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diharuskan untuk menerapkan gerakan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Bahkan pemerintah memberlakukan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk pulau Jawa-Bali hingga bulan Februari mendatang.
Untuk menurunkan resiko membawa virus dari luar ke rumah, bisa dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan ke pakaian atau benda-benda lain. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) di Pucang Jajar Timur RW 21, Kelurahan Batursari, Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak memiliki program untuk membuat cairan disinfektan berbahan dasar alami. 3 Mahasiswa (Nur Izati, Muhammad Arviansyah, dan, Muhammad Juniadi) jurusan Ilmu perpustakaan membuat disinfektan alami berdasarkan jurnal ilmiah dengan bahan dasar daun sirih. Daun sirih mengandung antiseptik yang ampuh untuk membunuh virus dan bakteri. Berbeda dengan disinfektan berbahan dasar kimia yang bersifat korosif, disinfektan dari daun sirih ini sangat aman terkena pakaian, pagar, bahkan kulit. Sehingga tidak perlu takut terjadi iritasi.

Mahasiswa Undip menyerahkan sejumlah 16 liter cairan disinfektan dan 6 sprayer berkapasitas 500ml kepada Muhammad Qosim Marzuki selaku Ketua RW 21 Pucang Jajang Timur pada hari Minggu 24 Januari 2021. Tak hanya sampai disitu, mahasiswa juga melakukan penyemprotan di 6 RT menggunakan cairan disinfektan yang sudah diserahkan sebelumnya.

Penyemprotan disinfektan dimulai dari fasilitas umum seperti lapangan olahraga, masjid, pos ronda dan, taman. Dilanjutkan dengan penyemprotan pada pagar seluruh pagar rumah warga. Pada saat penyemprotan, mahasiswa juga menjelaskan bahwa cairan disinfektan yang digunakan berbahan dasar alami dan aman apabila terkena kulit. Warga juga bertanya tata cara pembuatan disinfektan. Melalui program ini diharapkan mampu memperkecil tingkat penyebaran virus pada RW 21 Pucang Jajar Timur.
Penulis : Nur Izati (Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya)
DPL : Dyah Wijaningsih, SH., MH