ABAIKAN PROTOKOL KESEHATAN TANPA DISADARI MEMBAWA BENCANA!

Bekasi (29/1) – Dunia saat ini tengah dilanda permasalahan kompleks akibat hadirnya pandemi virus Covid-19 dimana awal mula ditemukan jejak virus ini mulai akhir tahun 2019 di Wuhan, China. Dilansir dari cnnindonesia.com virus yang merajalela saat ini merupakan jenis virus yang masih dalam satu golongan dengan virus SARS yang ditemukan di China pada tahun 2002 dan MERS yang ditemukan di Timur Tengah pada tahun 2012. Ketiganya merupakan virus yang berkonsentrasi menyerang sistem pernafasan.

Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki catatan kasus terkonfirmasi Covid tertinggi se-Asia Tenggara. Dengan mendapati total kasus sebanyak 1.078.314 dan penambahan kasus dalam sehari sebanyak 12.001. Hal ini menyorot perhatian besar terhadap pemerintah untuk terus dapat meminimalisir bertambahnya kasus covid yang terkonfirmasi pada masyarakat.

Sejak masuknya virus covid-19 ke Indonesia, pemerintah kemudian membuat kebijakan baru terkait perubahan perilaku yang harus diterapkan masyarakat saat ini untuk mengurangi penyebaran virus pada masyarakat melihat bentuk penyebarannya melalui droplet dan kontak fisik. Kebijakan yang dicanangkan tersebut berupa 3M yang merupakan kewajiban menggunakan masker baik untuk orang yang sehat maupun orang yang sakit, kewajiban mencuci tangan dengan sabun sesuai anjuran yang benar, dan penerapan menjaga jarak antar masyarakat.

Melihat angka kasus yang terkonfirmasi Covid-19 lambat laun kian meningkat, Mahasiswi Antropologi Undip berinisiatif mengulurkan tangannya untuk meminimalisir terjadinya penyebaran dengan melakukan sosialisasi kesadaran masyarakat terhadap kepatuhan protokol kesehatan yang dikerucutkan lingkupnya dalam lingkungan sekolah. Menurutnya, lingkungan sekolah mayoritas masyarakatnya berada dalam kalangan umur yang tidak mudah terinfeksi virus karena ketahanan daya tubuhnya masih baik. Namun alasan tersebut menjadikan mereka kerap melalaikan penerapan protokol kesehatan dalam kehidupannya, karena dirasa sukar terinfeksi. Padahal kasus masyarakat yang terinfeksi Covid Tanpa Gejala justru lebih membahayakan sekitarnya karena akan banyak menularkan virus tersebut tanpa disadari. Penting sekali menyadarkan masyarakat terutama kalangan usia muda bahwasanya virus ini tidak mengenal usia, siapa saja bisa terjangkit dan perlu diwaspadai.

Sejalan dengan hal tersebut, Mahasiswi Undip melakukan kegiatan sosialisasinya dengan mengangkat tema “Mewujudkan kesadaran masyarakat dalam kepatuhan protokol kesehatan” secara daring melihat kondisi didaerah Bekasi yang masuk dalam zona merah dan kondisi sekolahan yang masih menggunakan sistem daring. Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan bersama siswa/siswi SMAN 13 Bekasi dan mendapat pengaruh positif dari siswanya yang antusias mendengarkan materi – materi yang disampaikan.

Besar harapan masyarakat Indonesia terbebas dari masa pandemi saat ini, untuk itu kepatuhan dimulai dari diri sendiri dan kemudian bisa dapat mempengaruhi masyarakat sekitarnya untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan tersebut. Dengan mewujudkan kedisiplinan tersebut, sudah merupakan bentuk bakti kita terhadap negara saat ini.

Penulis: Siti Mawar (Antropologi Sosial – Fakultas Ilmu Budaya)

DPL: Naintina Lisnawati, S.K.M., M.Gizi.